Page 7 - Biografi Letjen TNI Anto Mukti Putranto rev 1
P. 7

benar adanya atau sekadar “lips service”? Caranya       sang jenderal itu menjawab sekenanya, “setahu saya,       V
                  dengan  meminta  testimoni  dari  para  perwira  tinggi   kekurangan Anto Putranto itu karena dia tidak lebih
                  senior  yang pernah menjadi atasannya, rekan satu       keren  dari saya..” ujarnya  dengan  wajah serius  tapi

                  angkatan/abituren, para prajurit  yang sempat           sembari menahan tawa.
                  menjadi anak buahnya, tokoh masyarakat dan tokoh           Begitu juga dengan kolega AMP lainnya, mereka
                  agama, rekan komunitas, hingga kerabat umum.            perlu berpikir keras untuk sekadar mengingat
                     Penulis “dipaksa” untuk  tidak hanya menulis         kekurangan  dan kelemahan jenderal  yang akrab

                  yang  baik  saja  tapi  juga  tentang  kelemahan  dan   disapa Bro AMP itu meski akhirnya mereka tidak jua
                  kekurangannya. Tentu saja “paksaan” itu menjadi         menemukan jawaban itu.
                  kami semakin bersemangat untuk mengeksplorasi              Tim penulis pun berpikir bahwa pria  yang suka
                  cerita beliau.                                          disapa Bro AMP ini bakal protes keras karena tidak

                     Tapi, sungguh,  ternyata ini bukan pekerjaan         ada  testimoni  yang  diinginkannya. Tapi apa mau
                  mudah.  Karena  setelah  mewawancarai  para  tokoh      dikata,  show  must go  on,  buku  harus tetap terbit.
                  dan rekan-rekannya untuk memberikan  testimoni          Alhamdulillah beliau mau menerima penjelasan
                  itu ternyata tidak ada yang mampu mendeskripsikan       kami. Dan satu hal  yang menurut kami unik adalah

                  kelemahan    dan    kekurangannya    secara   pasti.    permintaan beliau agar  di buku ini namanya  cukup
                  Bahkan seorang perwira tinggi yang pernah menjadi       ditulis ‘Bro AMP’ saja sebagaimana selama ini beliau
                  atasannya  sempat  terjeda  beberapa  menit  untuk      akrab disapa oleh para sahabat dan koleganya dengan
                  menjawab  pertanyaan  tersebut.  Sampai  kemudian       panggilan seperti itu. “Karena lebih nyaman dipanggil
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12