Page 51 - Binder MO 213
P. 51

ini sudah menyematkan semangat
                                                                                            itu dalam disertasi doktornya yang
                                                                                            kemudian dibukukan dengan judul “Ayo
                                                                                            Membangun Desa untuk Kesejahteraan
                                                                                            Masyarakat”, di mana dalam kajian
                                                                                            ilmiahnya itu, ia menghidangkan potret
                                                                                            faktual bagaimana pengelolaan dana
                                                                                            desa di Indonesia. Disertasi dengan
                                                                                            judul asli : “Pengaruh Efektifitas
                                                                                            Sistem Pengendalian Internal,
                                                                                            Dukungan Kepala Daerah dan
                                                                                            Kompetensi Aparatur Desa Terhadap
                                                                                            Kecurangan Pengelolaan Dana Desa
                                                                                            dan Implikasinya Terhadap Kinerja
                                                                                            Pemerintahan Desa”, ini ibarat film
                                                                                            dokumenter yang sarat fakta dan data
                                                                                            mengalir penuh daya tarik.
                                                                                               Dalam tulisan, itu intinya
                                                                                            bahwa wilayah negara Indonesia
                  tak pernah terhenti oleh situasi dan   Kemenkeu di bawah kepemimpinan     didominasi oleh perdesaan dengan
                  kondisi apapun. Seperti dalam kondisi   Sri Mulyani akan memburu utang baru   segala problematikanya. Karena itu,
                  pandemi Covid-19 saat ini, mereka terus   mencapai Rp515,1 triliun pada semester   kompleksitas masalah perdesaan harus
                  bergerak. “Karena kita juga berharap   II tahun ini, ia tak diam. “Kami terus   diurus dan diselesaikan dengan serius
                  dengan kondisi pandemi seperti saat ini   melakukan pengawasan agar utang   oleh semua stakeholder. Ketimpangan
                  seluruh elemen untuk bersama-sama    pemerintah dibelanjakan secara efektif,”   antara desa dengan kota tidak harus
                  bergandengan tangan dan mencari      ujarnya. Pengawasan ketat, kata Amir,   menjadi jurang yang melebar.
                  solusi yang terbaik untuk rakyat. Semua   agar utang yang nantinya didapatkan   “Strategi pembangunan nasional
                  pemangku kebijakan harus berbuat     pemerintah dipergunakan tepat sasaran   tidak justru menjadi penghisapan kota
                  sesuai dengan kapasitas yang dimiliki   sehingga pemulihan ekonomi terjadi   atas perdesaan,” tegasnya.
                  serta sungguh-sungguh menjalankan    pada semester ke II 2021 dan terus      Di tulisannya itu, ajakan
                  kewajiban dari jabatan yang diemban.   berlanjut solid di 2022.           Amir untuk pulang ke desa pun
                  Jangan meninggalkan kewajiban                                             menemukan konteksnya yang antara
                  hanya karena tidak bisa mengerjakan   Dekat dan Kuat Bersama              lain mengingatan bahwa partisipasi
                  seluruhnya,” tegasnya.               Rakyat                               masyarakat desa dalam membangun
                     Salah satu contohnya, sebagai Wakil   Keseriusannya dalam membangun    desa perlu di-upgrade lagi dengan
                  Ketua Komisi XI yang membidangi,     relasi yang dekat dan kuat dengan    pelibatan kaum milenial desa melalui
                  antara lain masalah Keuangan,        rakyat sudah tertanam sejak ia menjadi   kewirausahaan sesuai minat dan
                  Perencanaan Pembangunan, dan         wakil rakyat. Bahkan, Ketua Federasi   bakatnya. Pemuda dan milenial memiliki
                  Perbankan, Amir termasuk sosok       Olah Raga Karate-Do Indonesia        kompetensi besar dalam pembangunan
                  yang kritis. Misalnya, saat ada wacana   (FORKI) Sulsel periode 2021-2025,   desa yang berkelanjutan. n


                                                                                                                            |  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56