Page 83 - Binder MO 227
P. 83
Tradisi Bangka Mbule-Mbule
Tradisi ini dilakukan dengan melarung
sesajen ke laut yang diarak-perahu nelayan.
Ini merupakan ritual tradisional rakyat
Mandati Selatan, setelah dilakukan prosesi
doa dipimpin oleh tetua adat setempat.
Pementasan Bangka Mbule-Mbule
dilakukan sekali dalam setahun atau sekali
dalam empat tahun jika ada bencana
alam, gagal panen, ketidakstabilan, atau
hambatan lainnya.
Pesta Adat Duata
Duata adalah saduran dari kata Dewata.
Dalam keyakinan masyarakat Bajo, Duata
adalah dewa yang turun dari langit dan
menjelma dalam kehidupan manusia. Tradisi
Duata adalah puncak dari segala upaya
pengobatan tradisional suku Bajo. Duata
berlangsung jika ada salah satu di antara
kerabat suku mengalami sakit keras dan tak
lagi dapat disembuhkan dengan cara lain
termasuk pengobatan medis. Proses ritual
dilaksanakan selama tiga hari. Pada malam
ketiga sebagai penutup, acara disaksikan
oleh khalayak ramai pawang akan menari di
atas sampan yang dirakit dan didayungkan
oleh puluhan orang ke tengah laut.
Posepaa
Ini adalah tradisi masyarakat Liya Wakatobi yang
dilakukan pada hari-hari besar Islam seperti
Idulfitri dan Iduladha. Seperti namanya, Posepaa
yang berarti menendang, atraksinya berupa
penampilan aksi pukul dan tendang untuk
memacu ketangkasan pemuda. Kaum lelaki
di sana saling pukul di depan Masjid Keraton
sebagai simbol penghapusan dendam. Baku
pukul dimulai usai tarian. Setiap orang boleh
ambil bagian di dalamnya, tetapi tak ada yang
boleh marah. Jika dinilai terlalu keras pemangku
adat akan menghentikan adu fisik ini dan harus
saling memaafkan agar tak ada dendam. ■
| 83