Page 84 - Binder MO 238 Edsus Bupati Kebumen
P. 84

■ LAUNCHING & EVENT




               RIK 062324 L Eksplorasi Tenun Lurik Lakon Indonesia
               ___________________________________________________________

               Sebagai sebuah ekosistem yang konsisten berupaya melestarikan budaya Indonesia,
               Lakon Indonesia kembali meluncurkan koleksi terbarunya. Bertajuk ‘RIK 062324 L’,
               koleksi ini dipamerkan pada penutupan acara Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2023.
               Mengambil tenun lurik sebagai highlight, RIK 062324 L merupakan langkah berani dalam
               evolusi kreatif Lakon Indonesia. Sebagai koleksi keenam, Lakon Indonesia bersama Irsan,
               mempersembahkan interpretasi unik tentang tenun Lurik yang kaya akan filosofi.
                  Berbeda dari koleksi-koleksi sebelumnya yang mengangkat batik, kali ini Lakon
               Indonesia mengundang kita merenungkan makna dalam garis Lurik. Memiliki arti garis
               seperti pagar, lurik melambangkan perlindungan bagi siapa pun yang mengenakannya.
               Lakon Indonesia menghadirkan Lurik bukan hanya sebagai materi busana, tetapi juga
               sebagai sarana untuk menggugah kesadaran tentang kearifan lokal dan mendukung
               peran kita sebagai pelindung warisan budaya Indonesia.
                  Dalam rangkaian koleksi RIK 062324 L, Irsan dengan cermat meramu tenun Lurik
               menjadi pakaian-pakaian yang memukau. Dengan sentuhan modern dan gaya elegan,
               setiap pakaian merefleksikan pesan mendalam tentang nilai budaya Indonesia yang
               harus dijaga dengan penuh kebanggaan. “Dalam Fashion Show ini pecinta fashion dan
               komunitas budaya dapat merasakan keajaiban koleksi RIK 062324 L. Mari kita bersama-
               sama memperkuat perlindungan Budaya Indonesia, dan meneruskan pesan luhur ini
               kepada generasi mendatang,” ujar Thresia Mareta, founder Lakon Indonesia. Nura



                                     IPA Convex 2023, Optimis Hulu Migas Mampu Menjawab Tantangan
                                     ___________________________________________________________________________
                                     Sumber daya minyak dan gas bumi dipastikan tetap menjadi elemen penting dalam memenuhi
                                     kebutuhan energi di era transisi energi. Berdasarkan data dari statistik BP, untuk menjawab kebutuhan
                                     energi, produksi minyak bumi dunia terus meningkat dari sebesar 88,6 juta barel per hari (bph) pada 2012
                                     menjadi 93,8 juta bph pada 2022. Sementara produksi gas juga meningkat sekitar 20% dalam 10 tahun
                                     terakhir dengan rata-rata konsumsi gas meningkat 1,7% per tahun.
                                        Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan data yang dikutip BP
                                     tersebut menunjukkan peran penting sektor migas dalam memenuhi kebutuhan energi yang terjangkau,
                                     terutama untuk sektor transportasi dan industri seiring dengan pertumbuhan ekonomi terutama negara
                                     berkembang, termasuk Indonesia.  Hal tersebut diungkapkan Arifin saat membuka IPA Convention
                                     and Exhibition (Convex) 2023 bertema Enabling Oil & Gas Investment and Energy Transition for Energy
                                     Security di ICE BSD, Tangerang, Selasa, 25 Juli lalu.
                                        Kebutuhan energi yang meningkat juga diiringi dengan tuntutan perbaikan kualitas lingkungan salah
                                     satunya dengan menekan emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan operasi produksi migas. Ketahanan
                                     energi tidak hanya tentang kepastian pasokan serta keterjangkauannya namun juga harus lebih aman
                                                                        dan berkelanjutan serta rendah emisi karbon.
                                                                           Menurut Arifin ada beberapa cara untuk memastikan
                                                                        industri hulu migas tetap tumbuh untuk memenuhi
                                                                        kebutuhan sekaligus turut berperan dalam upaya penurunan
                                                                        emisi karbon. Efisiensi penggunaan energi untuk menekan
                                                                        emisi gas rumah kaca dalam kegiatan operasional adalah cara
                                                                        paling mudah yang bisa ditempuh para pelaku usaha.
                                                                           “Selain itu juga ada pengurangan gas buang, mengatur
                                                                        emisi gas metana serta secara paralel meningkatkan
                                                                        penggunaan pembangkit listrik rendah karbon memanfaatkan
                                                                        sumber energi baru terbarukan. Langkah selanjutnya adalah
                                                                        dengan meningkatkan penggunaan gas, menginisiasi
                                                                        penggunaan teknologi yang efisien, dan mengembangkan
                                                                        mobilitas rendah karbon, seperti penggunaan kendaraan
                                                                        listrik, biofuel, dan LNG,” kata Arifin. Ita


               84   |
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89