Page 59 - Binder MO 262-018-Tahun ke-20
P. 59

chiele sangat terpengaruh oleh kehidupan di luar kota
                        besar, seperti Wina. Dalam pameran ini, memperlihatkan
                  S betapa ia tertarik pada kota-kota kecil di Austria, seperti
                  Stein dan Krumeau, yang ia sambangi bersama kekasihnya,
                  Walburga Neuzil.
                     Lukisan-lukisan yang disuguhkan dalam pameran ini
                  mencerminkan keinginan Schiele untuk melarikan diri dari
                  hiruk-pikuk kehidupan perkotaan dan menemukan kedamaian
                  dalam alam. Lanskapnya yang lebih terbuka dan kurang
                  terkontaminasi oleh manusia menunjukkan sisi lain dari dirinya,
                  sebuah dunia yang lebih sederhana dan lebih alami.
                     Salah satu tema utama dalam pameran ini adalah  karya
                  Schiele yang tidak hanya sekadar gambaran alam, tetapi juga
                  menyiratkan kehidupan dan emosi. Seperti “Houses by the River
                  II (The Old City II)” (1914), yang menggambarkan pemandangan
                  alam atau kota, namun dengan sentuhan khas ekspresionisnya
                  yang penuh emosi dan ketegangan.
                     Contoh lain dari ketegangan emosional dan psikologis yang
                  sangat kuat dalam karya Schiele adalah “Yellow Town” (1914),
                  ketika warna dan bentuk digunakan untuk mengungkapkan
                  pengalaman batin yang mendalam.
                     Schiele sering mengeksplorasi tema keterasingan, baik
                  dalam potret manusia maupun lanskapnya. Pemandangan
                  yang tampaknya kosong atau sunyi, seperti “Town Among
                  Greenery” (1917), menggambarkan sebuah kota yang dikelilingi
                  hutan, seolah menciptakan ruang yang terpisah dari dunia luar.
                     Perspektif yang digunakan Schiele, seperti pandangan dari
                  menara jam atau sudut pandang seorang turis, memberikan
                  kesan seolah kita berada di luar dunia yang sedang digambarkan.
                  Ini merupakan cermin dari rasa keterasingan yang sering
                  ditemukan dalam potret-potret wajah manusia yang ia lukis.
                     Pameran ini juga mengungkap teknik Schiele yang sangat
                  teliti dalam menggambarkan lanskap. Sketsa arsitektur dan
                  komposisi lanskap yang sangat detail memperlihatkan bakat
                  teknis Schiele yang tak banyak diketahui. Dalam karya seperti
                  “The Bridge” (1913), ia menunjukkan kemampuannya dalam
                  menggambarkan struktur bangunan dengan presisi.
                     Sementara elemen-elemen lain, seperti sungai abu-abu atau
                  perahu yang meluncur dengan warna merah cerah memberikan
                  sensasi visual yang kuat meskipun tanpa kehadiran manusia.
                  Inilah contoh dari cara Schiele menggabungkan kepekaan
                  terhadap dunia alam dengan kekuatan emosional yang sudah
                  dikenal dalam potret-potret wajahnya.
                     Pameran yang digelar hingga 13 Januari 2025 ini memberikan
                  kesempatan untuk melihat sisi Schiele yang berbeda, seorang
                  pelukis yang tidak hanya terfokus pada tubuh manusia dan
                  emosi gelap, tetapi juga memiliki ketertarikan terhadap alam
                  dan kehidupan di luar kota Wina. Lewat lukisan lanskapnya,
                  Schiele menggambarkan dunia yang lebih tenang, melankolis,
                  namun tetap dengan kecermatan teknis yang menonjolkan
                  kompleksitas emosional dan psikologis. n





                                                                                                                            |  59
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64