Page 12 - Binder WO 088
P. 12
FASHION
TREND
MUNCUL SEBAGAI TREN
MODE, GERAKAN YANG
OLD MENUNJUKKAN POTENSI
DIMULAI SEJAK 1990-AN INI
MENINGKAT LEBIH JAUH,
KARENA KONSUMEN
MENGADOPSI SIKAP BARU
Clothes
TERHADAP PRODUK BEKAS.
Naskah: Nur Asiah Foto: Istimewa
NEW LOOK
ren vintage fashion dapat dianggap sebagai
respons terhadap publisitas negatif dan
efek fast fashion yang pada dasarnya adalah
T model bisnis bagi produsen ritel. Metode
fast fashion ini digunakan untuk menjawab permintaan
konsumen dengan cepat, karena semua produksi
terjadi di satu tempat. Hal ini memungkinkan pengecer
untuk memiliki salinan pakaian selebriti yang tersedia
di toko dalam waktu singkat setelah liputan media,
sebuah konsep yang disukai oleh konsumen muda.
Namun, konsumen secara simptomatik membuang
barang-barang mode tersebut secepat perusahaan
mode memproduksinya. Akibatnya, konsumen
diperkirakan membuang lebih dari dua ton pakaian
fast-fashion yang rata-rata hanya dipakai sekitar
enam kali, per garmen. Sementara itu, tren vintage
memperoleh pertumbuhan yang lambat, meskipun
bisa dibilang cukup stabil. Tren ini melestarikan dan
mendaur ulang produk fashion yang mewakili tren
masa lalu dari era yang berbeda, daripada tren saat ini
yang identik dengan fast fashion.
Muncul sebagai tren mode, gerakan yang dimulai
sejak 1990-an ini menunjukkan potensi meningkat
lebih jauh, karena konsumen mengadopsi sikap baru
terhadap produk bekas. Lucy Cavendish mengutip
pakar ritel fashion Mary Portas dalam The Times
12 | | 13