Page 16 - Binder WO 091
P. 16

FASHION
               TREND





                       PERSEMBAHAN
                       CINTA






                      Oscar Lawalata



                        Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Dok. Oscar Lawalata


                        LAHIR DARI FILOSOFI
                        KEINDAHAN KAIN TENUN
                        NUSANTARA YANG DITUANGKAN

                        DALAM PENDEKATAN FASHION
                        DAN GAYA HIDUP, KECINTAAN

                        AKAN KEINDAHAN DAN
                        FILOSOFI INI PULA YANG
                        MENJADI AKAR DARI AKU DAN

                        KAIN: THE AGE OF DIVERSITY.





                             ekerja sama dengan Museum Nasional, Festival   harga tiket Rp15.000 dan Rp20.000 bagi pengunjung yang
                             Aku dan Kain yang diselenggarakan 10 Agustus   ingin masuk ke ruang temporer. Melibatkan Seniman Ruang,
                             sampai 10 September 2022 menampilkan sosok   pameran instalasi Wonder of Weaving, menghadirkan
                    B anak bangsa yang menginspirasi. Berbalut kisah      pengalaman ruang imersif yang menghasilkan keindahan
                    dan kreasi penuh makna dan dinarasikan melalui karya indah   sederhana dalam sebuah kegelapan.
                    mereka. “Festival Aku dan Kain, sebuah movement yang     Sebagai elemen pembentuk ruang, panel lengkung hasil
                    merayakan keanekaragaman budaya untuk membangun       karya seni Byo Living (peraih Japan’s Good Design Award
                    rasa nasionalisme, dan mengangkat keindahan nilai-    2021), dirancang dari pola tenun tekstil untuk teknologi
                    nilai pluralisme. Kekayaan kain tradisional Indonesia dan   kustomisasi komputasi terbaru. Lalu, diterapkan pada mesin
                    keragamannya perlu dilestarikan oleh gerenasi penerus,”  panel modern sebagai struktur berpola tenun. Desain
                    jelas Oscar Lawalata.                                 pencahayaan Erreluce yang menyerupai sebuah susunan
                      Festival ini berlangsung selama satu bulan mengangkat   konstelasi, mengungkap jalinan dimensi waktu antara masa
                    berbagai kegiatan di bidang seni dan budaya, antara lain   lalu, sekarang dan masa depan, melalui pendaran cahaya
                    pameran kain tua dari Museum Nasional. Seperti kulit kayu,   ruang negatif pada panel tenun.
                    songket, batik sulam, dan aplikasi manik dalam sebuah    Instalasi ini meredefinisikan kembali esensi sebuah
                    instalasi Aku dan Kain: Wonders of Weaving, dan pameran   keindahan tanpa batas waktu dengan mencerna kembali
                    instalasi Menara Tenun Nusantara. Memamerkan 100 kain   gagasan kita tentang ‘tua’ dan ‘baru’. Termasuk kombinasi
                    tenun Nusantara dari Oscar Lawalata Culture, termasuk   keduanya merupakan elemen penting dalam membentuk
                    kegiatan workshop dan talkshow.                       ruang hidup manusia. Tradisi dan kearifan lokal dapat menjadi
                      Kegiatan yang akan diselengggarakan di Museum Nasional   sebuah esensi pemersatu generasi masa kini dan masa depan.
                    ini dipastikan memanjakan mata pengunjung. Sebagai       Selain itu, Festival Aku dan Kain juga mengadakan
                    informasi, untuk masuk ke Museum Nasional dikenakan   pameran fotografi yang melibatkan 100 selebritas/influencer. Di



               16   |                                                                                                                                                                                                                                        |  17
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21