Page 45 - Binder WO 097
P. 45
erdasarkan kajian tentang eksploitasi, Juga lewat pemberian keterampilan praktis bagaimana
kekerasan seksual dan perundungan melindungi diri mereka dari risiko eksploitasi seksual,
online di Indonesia yang diluncurkan kekerasan seksual, penipuan dan peretasan di dunia
B Childfund International di Indonesia (CFI) online,” ujar Reny.
pada Desember 2022, terungkap bahwa eksploitasi Inisiatif Swipe Safe juga bekerja sama dengan
seksual komersial anak (ESKA) secara daring telah sekolah untuk mengembangkan kebijakan sekolah dan
berkembang menjadi berbagai bentuk. Tidak hanya prosedur keamanan online bagi anak. Anak laki-laki
dalam bentuk produksi, kepemilikan, dan distribusi dan perempuan memiliki risiko yang sama menjadi
materi pelecehan dan eksploitasi seksual anak secara pelaku atau korban perundungan online. Namun,
daring, tetapi telah diperluas menjadi live streaming anak laki-laki memiliki kemungkinan tinggi menjadi
pelecehan seksual anak, online grooming serta pelaku, sementara anak perempuan menjadi korban.
pemerasan dan pemaksaan seksual. Sementara itu, siswa SMA lebih mungkin menjadi
ChildFund menemukan ESKA dapat menjadi pelaku dan korban perundungan online, dibanding
masalah yang kompleks dan anak-anak mungkin siswa SMP ataupun mahasiswa perguruan tinggi.
mengalami banyak eksploitasi dalam satu rangkaian Menyikapi hasil kajian dari CFI, Putu Andini
kejahatan. Kajian menunjukkan bahwa teknologi selaku Psikolog Anak dan Co-Founder TigaGenerasi
dapat digunakan untuk memperluas kekerasan menjelaskan bahwa perilaku perundungan online
dalam kehidupan nyata. sangat berkaitan dengan pengawasan serta peran
Lebih jauh, sebanyak 5 dari 10 anak usia 13-24 dari orang tua, tenaga pendidik hingga media.
tahun menjadi pelaku perundungan online, sementara “Bahkan, orang tua yang kurang terlibat dalam
6 dari 10 orang muda menjadi korban. Dalam rentang mengawasi apa yang dilakukan anak mereka secara
usia 13-24 tahun, anak berusia 13-15 tahunlah yang daring, bisa menjadi pemicu keterlibatan anak dalam
memiliki kerentanan tertinggi menjadi korban perilaku perundungan online. Jika dibiarkan, dampak
perundungan (64,5%). Pesatnya perkembangan perundungan online bisa memengaruhi anak hingga
teknologi informasi menuntut orang tua dan pendidik usia dewasa, baik bagi pelaku maupun korban,”
untuk lebih cepat beradaptasi dalam mengawasi jelas Putu.
aktivitas anak, mendidik serta melindungi dari Reny menambahkan, “Korban cenderung
ancaman yang ada di dunia daring. membatasi aktivitas mereka di media sosial. Trauma
Memahami hal tersebut, Childfund International di yang dialami menyebabkan korban menarik diri
Indonesia (CFI) kali ini hadir dengan langkah strategis. dari interaksi sosial seperti kehidupan publik dan
Menggandeng jurnalis dalam memperkenalkan teman, termasuk kehidupan sekolah yang pada
program Swipe Safe guna membentuk kultur digital akhirnya membatasi hak mereka untuk mendapatkan
yang positif, serta membantu orang tua dan tenaga pendidikan yang baik.”
pendidik dalam menavigasi dunia maya dengan lebih “Kurangnya pemahaman dan kesadaran yang
baik. Hal ini disampaikan oleh Spesialis Perlindungan baik akan perundungan online, termasuk kompetensi
Anak dan Advokasi ChildFund International di digital yang memadai, bisa menjadikan orang tua
Indonesia Reny Haning pada Media Briefing Swipe Safe dan tenaga pendidik menganggap internet tidak
Initiative di Jakarta beberapa waktu lalu. berbahaya. Sehingga mereka cenderung kurang
Swipe Safe adalah inisiatif yang dilakukan oleh mengawasi aktivitas daring sang anak. Karena itulah
CFI dengan dukungan dari ChildFund Australia dan diperlukan adanya partisipasi dari media massa untuk
Australia Government. “Program inisiatif ini bertujuan turut mengedukasi orang tua dan tenaga pendidik
agar masyarakat dapat menavigasi internet dengan sebagai bekal dalam mengawasi serta menanggapi
aman melalui edukasi anak, orang tua, penyedia kasus-kasus kekerasan pada anak dan orang muda
layanan dan sekolah mengenai potensi risiko online. yang ada di dunia daring.”
44 | | 45