Page 79 - Binder WO 114-004-Tahun ke-10
P. 79
OBSERVATORIUM BOSSCHA Teleskop Refraktor Ganda Zeiss 0.6 meter sebagai teleskop
KEMBALI DIBUKA terbesar yang dipasang di kubah. Tidak hanya itu, benda ini
Sempat ditutup selama empat tahun terakhir akibat juga menjadi yang terbesar dan tertua di Observatorium
pandemi Covid-19, Observatorium Bosscha akhirnya Bosscha. Teleskop ini merupakan teleskop optik refraktor
kembali dibuka untuk publik. Program kunjungan malam 0.6 meter yang terdiri dari dua teleskop utama dan satu
ini dibuka pada tanggal-tanggal tertentu di jam 17.00- teleskop pencari. Saat bertandang ke sana, kita akan
20.00 WIB., yakni pada 14 dan 21 Juni, tanggal 11, 12, 18, diajak mengamati objek langit menggunakan teleskop
dan 19 (Juli), serta tanggal 8, 9, 15 hingga 16 (Agustus). dipandu. Kegiatan ini akan dipandu staf astronom
Tidak hanya membukanya pada tanggal tertentu, dari Observatorium Bosscha. Pengunjung juga akan
pihak Observatorium Bosscha juga membatasi jumlah mendapatkan penjelasan mengenai berbagai benda langit
pengunjung, yaitu sebanyak 100 orang dalam setiap dan fenomena astronomi lainnya. Indah | Istimewa
tanggal kunjungan yang ditetapkan.
Bukan tanpa alasan, pembatasan jumlah tersebut
dilakukan agar kita bisa lebih menikmati momen di
Observatorium Bosscha. Selain itu, diharapkan pengunjung
bisa memaksimalkan pengamatan benda langit, karena
telah memasuki musim kemarau. Hanya dibuka dengan
tanggal-tanggal terbatas, Yatny Yulianti selaku Peneliti
Observatorium Bosscha ITB mengatakan bahwa antusias
masyarakat sangat tinggi. Bahkan, penjualan tiket masuk
bulan Juni habis terjual dalam waktu singkat.
Observatorium Bosscha adalah observatorium
astronomi tertua di Indonesia. Berbalut cat warna putih,
bangunan ini terletak di Lembang, Kabupaten Bandung
Barat, Jawa Barat. Observatorium ini mengoperasikan
sekitar 12 teleskop, termasuk tiga buah di antaranya
78 | | 79
30/06/24 17.10
78-79 Travel Update.indd 79 30/06/24 17.10
78-79 Travel Update.indd 79