Page 64 - Binder MO 263-001-Tahun ke-21
P. 64
SHE'S
Najla Bisyir
BANGUN BISNIS KULINER
DENGAN SEMANGAT EMPOWERMENT
Naskah: Angie Diyya Foto: Istimewa
Inovasi dan kolaborasi ke konsumen di seluruh Indonesia,” tren yang berkembang. “Kami memiliki
menjadi landasan tambahnya. Lewat platform seperti live tim R&D yang bekerja sama untuk
mengembangkan produk, semuanya
shopping dan video shopping, produk ini
baginya dalam berhasil diterima pasar. melalui proses approval saya,” ungkapnya.
memberdayakan Industri makanan dan minuman Strategi pun diterapkan melalui
komunitas, sekaligus dikenal memiliki dinamika yang perencanaan matang tahunan dan
menjaga relevansi di cepat, bahkan melebihi tren fashion, kuartalan. Untuk tahun 2025, Ala dan tim
Ala menyebut fenomena ini sebagai
sudah mempersiapkan inovasi produk,
pasar yang kompetitif. “fast F&B.” Menurutnya, inovasi adalah terutama menyambut momentum
kunci untuk bertahan di pasar yang besar seperti Ramadan dan Lebaran.
sangat kompetitif ini. Selain itu, Walaupun dia juga beradaptasi dengan
dia juga menekankan pentingnya tantangan seperti kenaikan harga bahan
ejak didirikan, Bittersweet by memahami kebutuhan konsumen baku, termasuk cokelat yang terdampak
Najla memang telah menjadi yang menginginkan produk praktis dan gagal panen di Afrika.
S salah satu brand kuliner yang mudah diakses. Selain sukses dalam bisnis, Ala
sukses mencuri perhatian publik Namun, menjalankan bisnis F&B dikenal sebagai sosok yang mendukung
dengan inovasi dessert box-nya. Najla memiliki tantangan tersendiri, terutama pemberdayaan perempuan. Dia
Bisyir, sang pendiri, memulai perjalanan dalam mengelola produk yang mudah sering berbagi pengalaman dengan
bisnis ini dengan semangat untuk rusak. “Berbeda dengan produk pengikutnya di media sosial dan
memperkenalkan produk berkualitas kecantikan atau fashion, bisnis F&B ini mendorong perempuan untuk percaya
tinggi yang bisa menjangkau konsumen kan menghadapi tantangan seperti pada potensi diri. “Kadang perempuan
secara luas. waste dan masa kedaluwarsa. Kami terus merasa terbatasi, terutama setelah punya
Semula, brand ini mulai menjual mencari cara menciptakan produk yang anak. Tetapi sebenarnya kita punya power
dessert box dengan pengiriman hanya lebih tahan lama tanpa mengurangi besar untuk menjadi sesuatu,” ujarnya.
mencakup area Jakarta dan sekitarnya. kualitas,” tambah Ala. Untuk mengatasi Menurutnya, perempuan perlu
Namun, pada 2021-2022 ketika tren itu, dia fokus pada produk dalam saling mendukung, bukan bersaing,
belanja online semakin berkembang, kemasan cup. terutama di era digital ketika kritik sosial
mereka terdorong membuka peluang Ala percaya bahwa inovasi dan sering kali mengarah pada sesama
baru. Perempuan yang kerap disapa kolaborasi adalah elemen utama perempuan. Semangat kolaborasi
Ala ini pun melihat potensi besar untuk untuk menjaga daya saing. Baginya, ini menjadi landasan bagi Ala dalam
memperluas pasar ke seluruh Indonesia. bisnis ini lebih dari sekadar pekerjaan. memberdayakan komunitasnya. Dia
“Saya mulai mencari cara agar Bittersweet Dia mengibaratkannya seperti membuktikan bahwa kesuksesan tidak
dengan hampir 1 juta subscriber saat itu, membesarkan anak. “Kami selalu hanya diukur dari pencapaian bisnis,
bisa menjangkau daerah lain, seperti di berusaha memberikan yang terbaik, tetapi juga dari dampaknya terhadap
Jawa Tengah dan Jawa Timur,” jelas ibu karena bisnis ini adalah bagian dari jiwa orang lain. Dengan semangat kolaborasi
empat orang anak ini. kami,” tuturnya. Bittersweet by Najla dan pemberdayaan, dia ingin terus
Inovasi produk pun menjadi jawaban, membuktikan bahwa dengan strategi menginspirasi perempuan untuk
salah satunya dengan meluncurkan yang tepat dan dedikasi tinggi, sebuah percaya diri menghadapi tantangan,
Snacktok, produk yang bisa dikirim ke brand lokal mampu bersaing di pasar dan membuktikan bahwa peran sebagai
seluruh Indonesia. “Ini menjadi turn back nasional, bahkan membuka peluang ibu, pengusaha, maupun inovator bisa
point kami agar bisa mengirim produk ekspansi lebih luas dengan mengikuti berjalan beriringan. n
64 |