Page 35 - Binder MO 213
P. 35
onsorsium Jurnalis
Investigatif Internasional
(ICIJ) menghebohkan dunia
K dengan mengungkap
kebocoran data mengenai skandal
penggelapan harta kekayaan dan
penggelapan pajak orang-orang terkaya
dan penguasa dunia yang kemudian
dikenal dengan “Pandora Papers”.
Dokumen itu mengungkap 11,9
juta rekam data dari 14 perusahaan
keuangan offshore yang berbeda.
Menurut ICIJ Pandora Papers
berisi rekam jejak elit dunia yang
memanfaatkan wilayah atau negara
surga pajak (tax havens) untuk membeli
properti dan menyembunyikan aset
mereka. Dengan demikian, para elit akhirnya diteruskan kepada ICIJ. sendiri, suaka pajak menjadi tempat
global tersebut bisa terhindar dari Kala itu, beberapa pejabat dunia yang berlindung para wajib pajak untuk
kewajiban membayar pajak di negara namanya tersangkut dalam Panama menghindari pemungutan pajak.
asal mereka. Papers, memutuskan mengundurkan Kenapa disebut suaka? Karena
Masih dari data ICIJ, setidaknya diri dari jabatannya masing-masing. dengan menaruh aset mereka di
hingga saat ini, 11,9 juta data tersebut Lalu bagaimana dengan “Paradise negara surga pajak ini, wajib pajak bisa
menyebut 330 nama politisi, 130 Papers”? Data ini diungkap ke publik terhindari dari kewajiban membayar
miliarder yang ada di daftar Forbes, pada tahun 2017. Investigasi Paradise pajak atau jika terjadi pungutan biasanya
selebriti, pelaku tindak kejahatan Papers didasarkan pada kebocoran akan terkena tarif yang super minimum.
penipuan, hingga gembong narkoba data dengan ukuran sebesar 1,4 terabite Dengan fasilitas seperti itu, maka
dan keluarga kerajaan dan pemuka pada 13,4 juta file dari satu firma hukum negara-negara dengan tarif pajak
agama. offshore, Appleby, serta konsultan jasa minimum atau malah nol persen
Jauh sebelum gonjang-ganjing yang berbasis di Singapura Asiaciti Trust. ini seolah menjadi surga bagi para
Pandora Papers, warga dunia juga Di dalam dokumen itu juga ada pengemplang pajak. Tapi Organisasi
pernah dikejutkan dengan dokumen rincian 19 perusahaan terdaftar yang Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
bernama Panama Papers dan Paradise dikelola oleh pemerintah yurisdiksi (OECD) melalui laporan tahun 1998
Papers. Menurut catatan, Panama rahasia atau surga pajak. berjudul ‘Harmful Tax Competition:
Papers terungkap pada tahun 2016 Terkuaknya dokumen-dokumen An Emerging Global Issue’ tidak
berdasarkan pada 2,6 terabyte data praktik penghindaran pajak yang menyediakan definisi khusus dari istilah
dari 11,5 juta dokumen yang bersumber dilakukan orang-orang kaya dunia, tax haven alias surga pajak. OECD hanya
dari satu pihak saja, yakni sebuah termasuk dari Indonesia yang berupaya memberikan empat kriteria sebuah
firma hukum Mossack Fonsesca yang mengamankan harta mereka di negara negara bisa dikategorikan sebagai tax
menyediakan jasa pengelolaan aset suaka pajak, alias surga pajak menjadi haven bila;
perusahaan yang berlokasi di Panama. sarana edukasi bagi masyarakat. Istilah 1. Menetapkan tarif pajak minimum
Data yang berada pada Panama Papers surga pajak, suaka pajak, atau tax haven hingga nol persen
meliputi transaksi rahasia keuangan para pun ramai diperbincangkan. Masyarakat 2. Tidak adanya pertukaran informasi
pimpinan politik dunia, skandal global, mulai mengenal negara-negara yang 3. Tidak adanya transportasi dalam
dan data detik mengenai perjanjian menyambut baik para pemilik modal pemungutan pajak
keuangan tersembunyi oleh para yang ingin mengamankan aset mereka 4. Tidak adanya persyaratan aktivitas
pengemplang dana, pengedar obat- alias negara tax Haven. substansial bagi perusahaan.
obatan terlarang, miliarder, selebriti, Suaka pajak atau tax haven adalah
bintang olahraga, dan lainnya. sebuah negara yang menawarkan pajak Tapi yang perlu dipahami bahwa
Dokumen Panama Papers itu sendiri rendah bahkan tanpa pemungutan keberadaan negara surga pajak
pertama kali diperoleh surat kabar pajak kepada perusahaan atau individu berpotensi menggerus pendapatan
Jerman, Suddeutsche Zeitung sebelum asing. Sama dengan kata “suaka” itu negara yang menjadi basis pajak.
| 35