Page 106 - Binder MO 218
P. 106
■ LAUNCHING & EVENT
Sambut HUT Ke-65, Astra dan RAN Kolaborasi Tampilkan Lagu ‘Selalu Bersama’
_______________________________________________________________________________________
Menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-65, Astra
menyampaikan pesan yang bertemakan ‘Semangat Bergerak
dan Tumbuh Bersama’ melalui kolaborasi lintas bidang. Salah
satunya adalah dengan musisi Tanah Air, yakni grup band
RAN, dalam sebuah lagu tema (theme song) HUT ke-65 Astra
yang berjudul ‘Selalu Bersama’. Karya tersebut menceritakan
perjalanan panjang Astra yang terus bergerak agar dapat
tumbuh bersama masyarakat dan bangsa dalam segala kondisi
secara berkelanjutan.
Hal ini juga sejalan dengan kisah perjalanan kebersamaan
grup band RAN selama 15 tahun terakhir. “Selama lebih dari
enam dekade hadir di tengah masyarakat Indonesia, Astra menghadirkan kegiatan berkonsep virtual event dan virtual
selalu bergerak bersama masyarakat dari lintas generasi untuk exhibition melalui platform digital 65tahunastra.jagat.live dari
menginspirasi, menciptakan inovasi, serta berkontribusi untuk tanggal 22 hingga 26 Februari 2022, yang diperuntukkan bagi
kemajuan bangsa,” ujar Chief of Corporate Affairs Astra Riza Insan Astra maupun publik.
Deliansyah. Dia menjelaskan, kolaborasi bersama RAN dalam Pada kesempatan yang sama, grup band RAN dalam press
membawakan pesan ‘Selalu Bersama’ ini merupakan salah conference virtual menyampaikan, ’Selalu Bersama’ memang
satu wujud komitmen Astra untuk beradaptasi agar dapat adalah lagu yang bertujuan untuk memberikan rasa semangat
terus tumbuh bersama-sama serta berbagi semangat dalam dan optimis dalam menata dan menghadapi masa depan.
menghadapi perubahan dan tantangan masa depan. Lagu ini diciptakan khusus untuk Astra dan para penikmat
Sementara itu, Chief of Corporate Human Capital musik. Video musik ‘Selalu Bersama’ sendiri diluncurkan pada
Development Astra, yang juga Ketua Panitia HUT ke-65 Astra, 21 Februari lalu di akun YouTube SATU Indonesia, YouTube
Aloysius Budi Santoso mengatakan, rangkaian HUT ke-65 Astra RANforyourlife, Vidio.com, dan 65tahunastra.jagat.live. Poy
Tepis Kabar Hoax, Perusahaan Tegaskan Permen Yupi Halal Dikonsumsi
________________________________________________________________________________
Di media sosial tersiar kabar bahwa PT Yupi Indo Jelly Gum Bogor, sudah melalui proses sertifikasi halal dan berbagai
(atau lebih dikenal dengan Yupi) memproduksi permen Yupi sertifikasi lainnya untuk memastikan kualitas tertinggi sebelum
yang mengandung zat babi. Permen yang menjadi idola dipasarkan ke masyarakat luas di Indonesia. “Selama lebih
anak-anak di seluruh Indonesia ini diisukan haram. Pihak dari 25 tahun YUPI terus berkomitmen untuk memproduksi
perusahaan pun angkat bicara. Direktur Marketing & Sales dari permen Gummy yang sehat dengan standar kualitas
Yupi, Juliwati Husman, mengklarifikasi sekaligus menegaskan internasional dan tentunya aman untuk seluruh penikmatnya
bahwa kabar atau isu yang mengatakan permen Yupi haram di manapun mereka berada,” tutur Juliwati.
karena mengandung zat babi adalah tidak benar atau hoaks. Adapun klarifikasi Yupi untuk isu gelatin yang beredar
Ia mengatakan, perusahaan sudah menerapkan Sistem di masyarakat adalah bahwa gelatin yang digunakan dalam
Jaminan Halal dalam proses produksinya selama ini. Seluruh proses produksi Yupi di Indonesia adalah gelatin sapi, di mana
produk Yupi yang diproduksi di pabrik Yupi di Gunung Putri, bahan ini bisa membuat tekstur permen jauh lebih lembut
dibandingkan permen lainnya, sehingga produk jadi jauh
lebih mudah dibentuk. Tidak hanya itu, beberapa produk
inovasi terbaru dari Yupi, seperti Yupi CDZ, bahkan sudah
mengandung vitamin C, D, dan Zinc. Jadi, selain halal, produk
ini juga aman dan sehat untuk dikonsumsi.
Seperti dikutip dari keterangan Menteri Keuangan Sri
Mulyani Indrawati dalam Opening Ceremony AICIF 2021,
industri halal merupakan alternatif pendorong pertumbuhan
ekonomi di dunia, dengan pasar Indonesia menduduki
peringkat pertama sebagai konsumen terbesar di sektor
produk halal di tahun 2019, dengan angka konsumsi mencapai
US$144 miliar. Ita
106 |