Page 67 - Binder MO 220
P. 67

Tak lama setelah rapat tersebut   menanyakan nama pejuang itu.
                                                       digelar, Soekarno-Hatta ditawan      Singkat cerita, demi memperlihatkan
                                                       Belanda dan dibuang ke Pulau         bahwa pemerintahan RI masih eksis,
                                                       Bangka. Mendapat kabar lumpuhnya     pada 23 Desember 1948, ia melalui
                                                       Yogyakarta, Sjafruddin dan Gubernur   radio yang ditujukan kepada seluruh
                                                       Sumatera T. M. Hasan Hasan berunding   rakyat Indonesia dan pasukan TNI.
                                                       di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok,   Inti pidatonya adalah Negara RI tidak
                                                       Bukittinggi untuk membentuk          tergantung pada Soekarno-Hatta,
                                                       Pemerintah Darurat Republik Indonesia   sekalipun kedua pemimpin itu sangat
                                                       (PDRI). Akhirnya, pada 22 Desember   berharga. Ia pun menyerukan kepada
                                                       1948, PDRI diproklamirkan dan        seluruh Angkatan Perang Negara RI
                                                       Sjafruddin menjadi pemimpinnya.      untuk bertempur dan menggempur
                                                          Uniknya, saat Sjafruddin menjabat   Belanda.
                                                       Presiden, beberapa jajaran maupun       “Jangan letakkan senjata,
                                                       bawahannya memanggil “Pak Presiden”,   menghentikan tembak-menembak
                                                       tapi beberapa kali ia menolak dan bilang   kalau belum ada perintah dari
                                                       cukup panggil “Pak Syaf” saja.       pemerintah yang kami pimpin,”
                                                          Setelah pengumuman tersebut,      tegasnya.
                                                       Sjafruddin dan sebagian besar anggota   Pidato tersebut dapat ditangkap
                                                       kabinet berpindah-pindah tempat untuk   oleh stasiun radio Singapura dan juga
                                                       menghindari kejaran pasukan Belanda.   disadap oleh Radio Belanda di daerah
                                                       PDRI saat itu menjadi musuh yang     Riau. Sejak itu PDRI menjadi musuh
                                                       paling dicari oleh Belanda. Semua tokoh-  nomor satu bagi Belanda. Tokoh-
                                                       tokohnya sampai harus bermalam di    tokoh PDRI pun harus bergerak sambil
                                                       hutan rimba untuk menghindarkan diri   menyamar untuk menghindari kejaran
                                                       dari serangan Belanda.               dan serangan Belanda.
                                                          Rombongan ini kerap tidur di semak   Perjuangan mereka ternyata
                                                       belukar di pinggiran sungai Batanghari   membuahkan hasil. Pada pertengahan
                                                       dan kekurangan pasokan bahan         tahun 1949, posisi Belanda semakin
                                                       makanan. Namun, hal tersebut tidak   terjepit karena agresi besar-besaran
                                                       menyurutkan semangat pahlawan untuk   yang diluncurkan ke Indonesia
                                                       mempertahankan kemerdekaan.          mendapat kecaman internasional.
                                                          Dalam masa berpindah-pindah          Mereka tidak pernah berkuasa
                                                       tempat tersebut, Sjafruddin kesulitan   penuh, dan akhirnya Belanda memilih
                                                       untuk melihat karena kacamatanya     berunding dengan utusan Soekarno-
                                                       tertinggal di Yogya. Namun, ada seorang   Hatta yang saat itu masih berstatus
                                                       pejuang yang memberinya kacamata,    tawanan. Akhirnya perundingan
                                                       sehingga lumayan membantunya         menghasilkan Perjanjian Roem-Royen.
                                                       agar bisa melihat. Namun, ia lupa    Namun rupanya, perjanjian tersebut



                                                                                                                            |  67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72