Page 102 - Binder MO 228
P. 102
■ LAUNCHING EVENT
Swiss-Belhotel International
Menambah Hotel Baru di Bogor,
Swiss-Belcourt Bogor
____________________________________
Sebelumnya dikenal dengan nama Bogor Icon, yang terdiri
dari hotel dan apartment, per 1 Desember 2022 Bogor Icon
Hotel & Convention resmi diambil alih oleh manajemen
Swiss-Belhotel International, dan berganti nama menjadi
Swiss-Belcourt Bogor. Perubahan nama ini ditandai dengan
pemotongan tumpeng yang dihadiri oleh Dedi Setiady
selaku Direktur Utama, Andreas Setiady selaku perwakilan
dari PT Gapura Kencana (Anggota dari GKA Land) dan
Emmanuel Guillard selaku Swiss-Belhotel International
Senior Vice President of Operations and Development. AASI Luncurkan Cetak Biru Asuransi
Dedi berharap dengan dikelola oleh manajemen baru Jiwa Syariah di Indonesia
____________________________________
yang sudah berpengalaman di dunia selama puluhan
tahun, tahun 2023 hotel bisa berkembang lebih baik Di penghujung 2022, Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia
lagi, “Tahun 2023, kami bisa melompat lebih tinggi lagi (AASI) mengambil langkah fundamental dengan
dengan manajemen baru, Swiss-Belhotel International,” meluncurkan Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah. Dokumen
ungkap Dedi pada saat konferensi pers yang digelar pada 1 yang telah melewati perjalanan panjang ini dapat
Desember 2022 di Bogor. dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan untuk
“Dengan perubahan Bogor Icon Hotel & Convention mengakselerasi kemajuan asuransi jiwa syariah melalui
menjadi Swiss-Belcourt Bogor, Swiss-Belhotel International peranannya masing-masing agar makin banyak masyarakat
kini hadir dengan 4 brand di Bogor, yakni Swiss-Belhotel, Indonesia yang terlindungi.
Swiss-Belinn, Swiss-Belcourt, dan Zest. Dengan demikian, Saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih cukup
masyarakat yang ingin melakukan kegiatan bisnis di Bogor rendah apabila dibandingkan dengan negara lain,
maupun masyarakat yang ingin berlibur akhir pekan dan tak terkecuali asuransi syariah. Meski memiliki jumlah
berwisata Bersama keluarga akan memiliki alternatif yang penduduk muslim terbesar di dunia, populasi muslim
dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan,” ujar Emmanuel di Indonesia banyak yang masih memilih asuransi jiwa
Guillard, Senior Vice President Operations and Development konvensional (26 persen) dibandingkan asuransi jiwa syariah
Swiss-Belhotel International untuk Indonesia. (12 persen), sedangkan 61 persen muslim lainnya mengaku
Menjawab tantangan Dedi, Emmanuel menambahkan, tidak memiliki asuransi.
ia akan membuktikan bahwa Swiss-Belhotel International Ketua Umum AASI Tatang Nurhidayat menjelaskan,
sebagai satu grup yang akan membawa benefit untuk “Asuransi jiwa syariah telah hadir di Indonesia sejak 1994
hotel. Apalagi melihat sudah ada 78 hotel di seluruh dan terus berkembang hingga sekarang. Namun, memang
Indonesia dan sudah berpengalaman dalam mengelola industri kita ini masih dihadapkan oleh sejumlah tantangan,
hotel selama puluhan tahun, tak hanya di Indonesia, tapi di antaranya terkait literasi, saluran distribusi, kurang
juga di seluruh dunia. “Hotel ini nantinya akan menjadi beragamnya produk dan layanan, hingga perangkat-
salah satu hotel favorit di Bogor. Dan, kami akan membantu perangkat penentu seperti kebijakan atau peraturan yang
promosi tak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia,” masih perlu diperkuat.”
imbuhnya. (Ita/Foto: Sutanto) Oleh karena itu, sambungnya, memasuki usia
yang ke-19, AASI ingin kembali berkontribusi terhadap
perkembangan industri perasuransian syariah Tanah Air
dengan meluncurkan ‘Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah’.
Dokumen ini merupakan panduan untuk melakukan
perencanaan strategis guna memajukan industri asuransi
jiwa syariah sebagai salah satu penopang ekonomi bangsa.”
Penyusunan “Cetak Biru Asuransi Jiwa Syariah” juga
turut diapresiasi dan didukung penuh oleh Prudential
Syariah yang berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat
Indonesia hidup lebih sejahtera agar mendapatkan yang
terbaik dalam kehidupannya, dan memiliki aspirasi untuk
menjadi salah satu kontributor ekonomi syariah terkemuka
di Indonesia. (Gia)
102 |