Page 69 - Binder MO 252-008-Tahun ke-20
P. 69

eski sudah sukses melewati   ini justru harus berjibaku melawan   kehidupannya.
                       tahapan demi tahapan        kerasnya kehidupan, bekerja keras       Kegagalan tersebut membuatnya
              M impiannya, salah satunya           demi mendapatkan pundi-pundi         berpikir untuk melanjutkan
              menjadi seorang pengusaha, Oshin     rezeki. “Dari situlah jiwa sales aku mulai   pendidikan. Berbekal uang tabungan,
              tak berpuas diri. Ia masih mengejar   terbentuk, bagaimana caranya aku    Oshin mengambil keputusan
              pendidikan setinggi mungkin. Di      harus bisa menjual produk. Sejak itu aku   melanjutkan kuliah jurusan Marketing
              tengah kesibukannya sebagai seorang   belajar menjadi orang yang cuek dan   Communication di LSPR Jakarta hingga
              profesional dan pengusaha, Oshin kini   tangguh. Bayangkan menjadi SPG harus   langsung ke jenjang S2. “Alhamdulillah
              sedang menyelesaikan pendidikan S3,   jaga pameran berdiri selama 12 jam,   dalam waktu 5 tahun aku bisa
              Doktoral Ilmu Komunikasi.            menahan pegal. Di situ aku benar-benar   menamatkan S1 dan S2, aku juga sambil
                 “Setiap hari weekday saya bekerja   merasakan dan belajar bahwa hidup itu   kerja,” ucap Oshin dengan rasa bangga.
              sebagai Public Relations untuk PT    nggak boleh mengeluh, tapi harus kita   Setelah itu, berbekal pengalamannya,
              Bahana Mega Prestasi dan juga        jalani,” kenang Oshin.               Oshin mulai memberanikan diri
              mengurus usaha saya di bidang           Setamat SMA, Oshin tidak dapat    membuka bisnis sendiri. Jatuh bangun
              ekspor impor yaitu PT Mega Bintang   melanjutkan pendidikan ke tingkat    dalam merintis bisnis dilaluinya dengan
              Supportindo atau MBS Forwarder. Tapi   yang lebih tinggi lagi karena beberapa   penuh kesabaran dan semangat. Dari
              di weekend, kegiatan saya sebagai    kendala. Yang ada dalam pikirannya kala   satu bisnis ke bisnis lainnya ia jajal,
              mahasiswa S3, program doktoral di    itu bekerja keras mencari uang. Nasibnya   mencoba mencari peruntungan. Mulai
              bidang Communication & Leadership,”   berubah drastis kala ia mendapat    dari bisnis Event Organizer hingga
              ujar Oshin mengawali pembicaraan     pekerjaan sebagai marketing di salah   akhirnya sukses merintis bisnis ekspor
              dengan tim Men’s Obsession.          satu perusahaan investasi. “Di situ aku   impor. Hebatnya lagi, ia juga masih
                 Melihat kesuksesannya saat ini, siapa   belajar banyak, aku yang nggak ngerti   menyempatkan diri melanjutkan
              sangka bahwa Oshin merintisnya benar-  apa-apa, dari seorang SPG lalu kerja   pendidikan program doktoral.
              benar dari titik nol. Ia sudah menelan   kantoran dan belajar investasi, belajar   “Aku mulai lagi dari awal, bekerja
              pahitnya kehidupan sejak masih       saham, ini tantangan baru buat aku,”   di perusahaan ekspor impor, belajar
              kanak-kanak. Tidak lahir dari seorang   ungkap Oshin dengan penuh semangat.  lagi dari nol di bidang yang berbeda.
              pengusaha taipan, kedua orangtuanya     Tanpa perlu waktu lama untuk      Sampai aku lulus S2 dan sudah paham
              hanya berjualan sayur di pinggiran kota   belajar, Oshin berhasil mendapatkan   dengan dunia ekpor impor, aku
              Jakarta. Sehingga membuat Oshin      klien dengan nilai fantastis. Komisi yang   beranikan diri merintis usaha di bidang
              kecil sudah ditempa dengan kerasnya   didapatnya pun cukup besar. Hidupnya   itu. Berbisnis itu ternyata berat yah,
              kehidupan. Bahkan untuk sekolah saja,   berubah drastis, mulai mengenal   bikinnya gampang, everybody can make
              ia harus rela berjalan kaki berkilo-kilo   barang mewah, tinggal di sebuah   a business but to survive, to maintain,
              meter pulang dan pergi.              apartemen dan mengendarai mobil.     to grow, its really hard,” katanya sembari
                 Beruntungnya, ia bisa menyelesaikan   Namun kehidupannya tak semulus jalan   tersenyum.
              pendidikan hingga Sekolah Menengah   tol. Lagi-lagi Oshin harus merasakan    Menutup pembicaraan, Oshin
              Atas karena terselamatkan oleh program   pahitnya kehidupan. Dalam tempo   membagikan kunci suksesnya yang bisa
              ‘Sekolah Gratis’ dari Pemerintah Provinsi   waktu yang cukup singkat, ia harus   menjadi motivasi bagi para generasi
              Kota Jakarta kala itu. Namun ia tetap   kehilangan semuanya.              muda. Harus bisa beradaptasi dan mau
              membutuhkan uang untuk membiayai        Namun Oshin tak pernah menyerah   mempelajari hal baru, serta pantang
              hidup dan membantu perekonomian      pada keadaan. Memang tidak salah jika   menyerah!! Selain itu menurutnya
              keluarga. Tanpa ada rasa gengsi, Oshin   kedua orangtuanya memberikan nama   seorang wanita harus memiliki value
              mencari pekerjaan paruh waktu dengan   ‘Oshin’. Sebuah nama yang terinspirasi   dan pendidikan, karena itu sesuatu yang
              menjadi Sales Promotion Girl untuk   dari wanita Jepang yang tangguh      tidak bisa didapatkan dengan instan dan
              beberapa produk.                     dalam menjalani hidup. Seperti itulah   harus melalui proses panjang. “Intinya
                 Di saat teman-teman sebayanya     sosok Oshin, jatuh bangun menjalani   terus belajar, perbanyak networking, dan
              sedang asyik bermain setelah sepulang   kehidupan, tak pernah menyerah    jangan lupa untuk selalu berpedoman
              sekolah dan hari libur, wanita cantik   hingga akhirnya bisa kembali menata   kepada Tuhan!” tegasnya. n









                                                                                                                        |  69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74