Page 51 - E-Mag Women's Obsession Edisi 066
P. 51

etiap orang di dunia ini, termasuk anak-  Ketika anak memasuki usia pubertas, biasanya mulai
                                           anak, memiliki persepsi masing-masing   di usia 10-11 tahun untuk perempuan dan usia 11-12
                                           tentang penampilan fisiknya. Ada yang   tahun bagi laki-laki, mereka menjadi lebih detail
                                   S merasa gemuk, kurus, kulit kurang putih,      dengan penampilan fisik. Kondisi ini wajar terjadi
                                   rambut keriting, dan lainnya.                   karena memang terjadi perubahan fisik, akibat
                                      Persepsi ini diistilahkan sebagai body image. Lebih   pengaruh hormon pertumbuhan yang bekerja pesat
                                   jelasnya body image adalah pandangan seseorang   di usia pubertas. Penampilan fisik menjadi hal yang
                                   tentang penampilan fisik dan pembawaan dirinya   krusial bagi anak saat itu. Bahkan sampai berpengaruh
                                   dibandingkan orang lain. Ini mungkin berbeda    pada self-esteem atau seberapa tinggi mereka menilai
                                   dengan body image yang obyektif atau kondisi nyata.   diri mereka sendiri. Self-esteem mulai menurun di umur
                                   Contohnya, bisa saja seorang anak menganggap    11 tahun hingga mencapai titik terendah di usia 13
                                   tubuhnya terlalu gemuk, padahal berat badannya   tahun (Rosenberg, 1986).
                                   masih ideal dari kacamata kesehatan dan            Di rentang usia pubertas ini, mereka memang
                                   pandangan orang lain.                           membutuhkan penerimaan dari lingkungan
                                      Body image bisa berdampak positif ataupun    tentang dirinya secara menyeluruh. Mereka juga
                                   negatif. Anak yang memiliki body image positif   mendambakan dukungan untuk mengembangkan diri
                                   cenderung tidak merasa ada masalah dengan       sesuai dengan minat maupun bakat masing-masing.
                                   penampilan fisiknya, sehingga tumbuh menjadi       Alihkan pemikiran mereka untuk tidak hanya
                                   remaja percaya diri. Kondisi sebaliknya terjadi pada   berfokus pada penampilan fisik, tetapi juga
                                   anak dengan body image negatif. Selain ada masalah   pengembangan potensi diri. Dengan demikian
                                   kurang percaya diri, bisa juga mengarah ke gangguan   mereka terpacu untuk mencoba hal baru dan
                                   makan, seperti bulimia (dengan sengaja memuntahkan   mengembangkan potensi diri. Setelah itu, berikan
                                   kembali makanan yang sudah dimakan) atau anorexia   apresiasi terhadap apa pun yang dicapai sesuai usaha
                                   (sengaja berlapar-lapar, tidak makan apa pun).   terbaik mereka.

                                     MeNjadi ibu bagi ReMaja


                                     Sebagai ibu, ada banyak hal praktis yang dapat kita terapkan di rumah kepada anak-anak yang kerap terlena
                                     dengan penampilan fisik atau hal-hal secara kasat mata:


                                         Memberikan contoh penerimaan diri yang positif. Sadar akan pengaruh komentar apapun terhadap anak.
                                        Misalnya, menghindari untuk mengeluhkan bentuk badan Anda di depan anak.
                                         Memberikan contoh pandangan tentang makanan dan pola makan yang sehat. Ajarkan kepada anak-anak
                                        pola makan yang sehat.
                                         Tekankan ‘badan yang sehat’ bukan ‘badan yang bagus”.
                                         Tangkal komentar negatif anak tentang dirinya sendiri. Netralkan dengan komentar yang menunjukkan sisi
                                        positif dirinya yang tidak terekspos.
                                         Ajari anak untuk kritis terhadap apapun yang dilihat atau didengarnya. Terutama dalam menyikapi pengaruh
                                        iklan atau media yang mengutamakan kecantikan.
                                         Tidak menjadikan kondisi fisik sebagai bahan-bahan ejekan. Hindari mengolok anak-anak dengan julukan si
                                        ‘tembem’ maupun si ‘ndut’.
                                         Berikan pujian pada hasil karyanya, bukan selalu teruju pada penampilan fisiknya.
                                         Hindari membicarakan keburukan tampilan teman atau orang lain di depan anak-anak.
                                         Habiskan waktu bersama anak secara rutin. Dengan demikian anak-anak akan merasa diperhatikan dan
                                        diterima secara positif.





                                                                                                                           |  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56