Page 75 - E-Mag Women's Obsession Edisi 066
P. 75
dengan motif wadi/padiwaringin. Tidak memberi
waktu yang lama, kedua permintaan tersebut harus
selesai dalam waktu satu hari.
Kain tersebutlah yang menjadi cikal bakal Kain
Batik Sasirangan. Pada awal kemunculannya, kain
yang satu ini digunakan sebagai ikat kepala (laung),
sabuk, dan kain sarung (tapih bumin) untuk laki-laki.
Sementara, bagi kaum perempuan kain dipergunakan
sebagai selendang, kemben (udat), dan kerudung
(kekamban). Namun, seiring berkembangnya motif
dan fungsi, kain ini kemudian dijadikan pakaian
untuk upacara adat kaum bangsawan. Semakin
berkembang, masyarakat umum pun boleh
menggunakan motif Sasirangan saat menghadiri
upacara adat atau acara sakral lainnya.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, kain
Sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis. Bukan
berisikan roh jahat, melainkan sebaliknya. Kain ini
dipercaya memiliki khasiat untuk proses pengobatan
(batatamba) berbagai macam penyakit. Tidak hanya
itu, kekuatan yang dimiliki kain ini diyakini mampu
mengusir roh jahat dan melindungi diri dari gangguan
makhluk halus. Untuk bisa menggunakannya sebagai
pelindung diri, motif yang dibuat berbeda untuk satu
orang dan yang lainnya. Kain dan motifnya hanya akan
dibuat sesuai dengan permintaan calon pemilik kain.
Kain Sasirangan memiliki motif beragam dengan
filosofi yang mendalam. Pertama adalah Gigi Haruan
yang bermakna ketajaman berpikir seseorang dalam
melihat kehidupan. Sebelum bertindak seseorang
hendaknya memikirkan dengan matang apa yang
akan dilakukan. Kedua, ada motif Hiris Pudak yang
berarti manusia harus memiliki manfaat untuk
sesama. Pudak sendiri adalah sebutan masyarakat
setempat untuk tanaman pandan yang banyak
dimanfaatkan dalam berbagai masakan. Ada pula
motif bayam raja yang umumnya dibuat bagi para
bangsawan. Bayam raja memiliki makna leluhur
yang bermartabat dan dihormati. Selain motif,
warna yang digunakan pun tidak sembarangan dan
menggambarkan filosofi yang berbeda-beda. Sebut saja
merah yang berasal dari gambir, akar mengkudu, atau
kesumba biasanya digunakan sebagai simbol obat sakit
kepala. Kemudian ada warna hijau yang berasal dari
jahe atau daun pandan. Umumnya digunakan untuk
seseorang yang menjalani masa pengobatan penyakit
stroke atau lumpuh.
| 75