Page 77 - E-Mag Women's Obsession Edisi 066
P. 77

menengah, hingga pejabat desa dan kabupaten
                                                                  berusaha menarik perhatian gadis ini. Semua pria ingin
                                                                  memiliki kecantikan Srintil untuk dirinya sendiri.
                                                                     Di tengah ketenaran tersebut, sayangnya
                                                                  malapetaka politik pada tahun 1965 membawa nasib
                                                                  buruk ke pedukuhan kecil tersebut. Srintil dan para
                                                                  pemain calung pun ditahan. Semua diperlakukan
                                                                  semena-mena, kecuali Srintil. Dia diperlakukan baik
                                                                  oleh para penjaga dan penguasa tahanan hanya karena
                                                                  kecantikannya semata. Para pria di sana berlaku baik
                                                                  nan lembut padanya.  Meski mendapat perlakuan yang
                                                                  baik, berada di tahanan tetap menjadi pengalaman
                                                                  pahit bagi gadis muda ini. Menjalani hari demi hari
                                                                  di dalam sel, membuat dirinya sadar akan hakikatnya
                                                                  sebagai manusia. Dia pun berjanji jika setelah bebas
                                                                  nanti, ingin memperbaiki citranya. Srintil tidak ingin lagi
                                                                  melayani pria mana pun. Sang ronggeng ingin berubah
                                                                  menjadi seorang perempuan yang baik.
                                                                     Keinginan tersebut semakin besar kala hadirnya
                                                                  seorang pria bernama Bajus. Harapannya menjadi
                                                                  seorang perempuan baik semakin besar. Sayangnya
                                                                  hal tersebut tinggallah harapan. Ujian kembali
                                                                  menempa Srintil. Kebahagiaannya terampas, bahkan
                                                                  menghancurkan jiwanya.
                                                                     “Lakon ini dipentaskan dengan konsep monolog
                                                                  musikal dengan menampilkan fase-fase penting dalam
                                                                  hidup Srintil dengan luka batin yang dialaminya.
                                                                  Tokoh Srintil menyoroti bagaimana perempuan masih
                                                                  sering terpinggirkan, padahal setiap perempuan harus
                                                                  dihormati, dan dihargai, apa pun profesinya. Begitu
                                                                  juga dengan ronggeng yang mengajarkan tentang
                                                                  keterbukaan pikiran. Ia merupakan bentuk seni yang
                                                                  sarat dengan nilai-nilai budaya dan konstruksi sosial
                                                                  dalam tradisi Banyumas,” ujar Iswadi Pratama yang
                                                                  berperan sebagai sutradara.

                     Lakon Srintil ini mengisahkan tentang seorang
                  gadis, Srintil, berusia 11 tahun yang dinobatkan
                  sebagai ronggeng baru di desanya. Dia dipilih untuk
                  menggantikan ronggeng sebelumnya yang telah
                  meninggal dunia 12 tahun silam. Bagi pendukuhan
                  yang kecil dan miskin seperti desanya tersebut,
                  keberadaan seorang ronggeng merupakan sebuah
                  perlambang akan jati diri wilayah tersebut.
                     Berkat kedudukan barunya, nama Srintil pun jadi
                  terkenal. Tidak hanya di desanya, bahkan hingga
                  ke kabupaten. Dari pria-pria di kalangan bawah,



                                                                                                                           |  77
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82