Page 104 - Binder WO 070
P. 104
CUISINE &
COOKERY
Fusion Food ala
KOTOMONO
Naskah: Nur Asiah Foto: Sutanto
disajikan. Ya, restoran yang didirikan oleh
enam anak muda ini menyuguhkan makanan
Jepang. Uniknya, nama Kotomono sendiri
bukanlah sebuah kata dalam bahasa Jepang,
melainkan dari bahasa Jawa Pekalongan yang
berarti ‘seandainya’. Muhamad Fadil Daffa
Usamah, salah satu founder-nya, mengatakan
bahwa nama itu muncul dari perbincangan
bagaimana seandainya mereka membangun
usaha kuliner. Masakan Jepang dipilih, karena
mereka ingin mengenalkan makanan selain
sushi. Untuk membedakan dengan kompetitor,
diciptakanlah fusion dengan masakan kekinian.
Menu andalan yang dapat dinikmati untuk
makan di tempat, di antaranya Chicken Karaage
Tar-Tar. Paha ayam goreng yang dibumbui
dengan saus truffle tartar ini dihidangkan
dengan salad khas Kotomono. Lalu ada Yakiniku
Beef Kimchi, yang merupakan perpaduan antara
masakan Jepang dengan Korea, Gyutan Sambal
Ijo, Hambagu Steak, dan Chicken Soboro Udon
Sambal Matah. Selain itu, Kotomono juga
menyediakan makanan ringan, seperti Shrimp
Tempura Mayo dan Koto’s Edamame.
Restoran yang buka dari pukul 10.00 pagi
hingga pukul 22.00 ini didesain dengan konsep
osan dengan masakan di rumah atau dari khas anak muda. Mengikuti aturan pemerintah
layanan pesan-antar? Nah, mungkin sudah Tangerang Selatan, jam operasional hanya
saatnya mencoba menu baru, seperti yang sampai pukul 19.00, namun akan kembali
Bditawarkan oleh Kotomono. Restoran normal setelah 8 Januari 2020. Didominasi
yang terbilang cukup baru ini berlokasi di Griya warna biru dan merah, Anda tak akan mungkin
Loka BSD, Tangerang Selatan. Sepintas dari namanya melewatkan restoran yang satu ini. Jadi,
mungkin Anda dapat menebak jenis makanan yang tunggu apa lagi?
104 |