Page 35 - Binder WO 070
P. 35
INTEGRITAS DAN DEDIKASI
Selama menjalankan tugas sebagai pemimpin menjabat sebagai bupati dia tidak lagi memiliki waktu
perempuan, Ade berpendapat saat ini sudah tidak untuk travelling dan jadi lebih senang terjun langsung
ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki. menemui masyarakat di lapangan.
“Menurut saya, jabatan adalah hasil merebut dan Berbicara tentang tahun 2020 yang akan segera
bertarung dengan kaum laki-laki. Begitu juga saya berakhir, Ade merangkum peristiwa yang dilaluinya.
menerapkan ini untuk para Kepala Dinas. Hanya “Tahun ini bisa dibilang cukup berat dan ujiannya
orang berprestasilah yang layak menduduki suatu banyak. Mulai dari menghadapi bencana besar,
jabatan. Kalau memang perempuan lebih mampu mewabahnya Covid-19, bulan September saya
dan layak, maka bisa menjabat di Pemerintah Daerah. kehilangan suami tercinta karena mengidap kanker,
Kesempatan kini terbuka lebar, kami sudah tidak dan bulan Desember saya positif Covid-19, tetapi
mensyaratkan atau membedakan gender dalam kini sudah pulih. Cobaan datang begitu bertubi-tubi,
jabatan,” tegasnya. namun barangkali inilah ujian bagi pemimpin. Saya
Dalam pandangannya, dari segi tanggung jawab harus menguatkan diri jangan sampai terlihat drop
perempuan relatif lebih pintar me-manage, karena ataupun rapuh. Karena semua yang saya tampilkan
terbiasa mengurus rumah tangga, suami, anak, dan ini mau tidak mau menjadi contoh bagi masyarakat,
urusan lainnya. Hal yang perlu dikembangkan adalah bahwa kesedihan itu tidak boleh berlarut-larut. Kita
integritas atau dedikasi yang dimulai dari dalam diri, harus kembali bangkit.”
misalnya selalu tepat waktu. Menjadi pemimpin yang Terakhir di ujung pertemuan, perempuan
baik perlu dimulai dari niat dan komitmen, serta berkacamata ini berharap agar selalu dapat
jangan pernah mengabaikan atau meremehkan. menjalankan amanah sebaik-baiknya. Dia juga
“Jika kita memulai dari hal-hal kecil nantinya akan menyampaikan bahwa sejatinya seorang pemimpin
menjadi terbiasa untuk hal yang lebih besar,” katanya. tidak dilihat dari seberapa besarnya dia berhasil
Selama meniti karier, Ade mengakui perempuan pasti membangun, atau seberapa pintarnya mengelola
membutuhkan izin keluarga. Di tengah kesibukan, pemerintahan. Tetapi pencapaian terakhir dari seorang
membagi waktu dengan keluarga adalah hal pemimpin adalah ketika dia dicintai oleh rakyatnya.
terpenting karena mereka berhak memiliki waktu
kita. Sudah menjadi naluri dan kodrat perempuan
setiap keluar rumah bahkan sesibuk apa pun harus
selalu menyempatkan menelepon dan berkomunikasi
dengan anggota keluarga.
“Jadi jangan merasa berhasil mencapai sesuatu
itu karena kemampuan diri sendiri. Jabatan adalah
hasil dari kerja sama dengan keluarga dan orang lain,
bukan hasil kehebatan pribadi. Tidak ada orang seperti
superman yang hanya hebat sendiri. Jadilah superteam,”
tegasnya. Dalam memimpin tim itulah dibutuhkan jiwa
kepemimpinan yang kuat, agar setiap perintah tidak
dianggap angin lalu. “Jika kita berkarakter kuat, apa
yang kita katakan pasti didengar. Tugas kepala daerah
adalah bicara kebijakan dan sejauh mana dia bisa
memerintah ataupun mendelegasikan tugas kepada
bawahan ataupun dinas,” lanjut Ade yang mengaku
hobi bernyanyi untuk melepaskan stres, berolahraga
menembak, gemar mendekorasi ruang, dan menonton
film. Penyuka jalan-jalan itu juga menyampaikan sejak
| 35