Page 49 - Binder WO 084
P. 49
melihat peningkatan jumlah bisnis yang beralih ke WOMEN IN TECH
platform online dan mengadopsi sarana digital, karena Tidak dipungkiri perempuan sering kali menghadapi
konsumen berubah preferensi untuk berbelanja hambatan untuk berkarier di industri teknologi.
dan melakukan transaksi secara digital. Untuk Namun, Tessa sangat percaya bahwa Indonesia
mengakomodasi hal tersebut, diluncurkan berbagai memiliki banyak perempuan yang kuat, hanya belum
fitur untuk membantu para pelaku bisnis memfasilitasi banyak yang terekspos. Kita membutuhkan lebih
pembayaran online dari para pembeli. Sehingga banyak platform untuk perempuan, terutama yang
mereka dapat fokus mengembangkan maupun bekerja di bidang teknologi, untuk menyuarakan
memperluas bisnis mereka. pendapat mereka agar terdengar dan menginspirasi
Akselerasi ini ditambah keunggulan aplikasi orang lain untuk berbuat lebih baik.
yang sederhana, kecepatan, dan layanan 24 jam Tessa pun mendorong Xendit menginisiasi
membuat Xendit memperoleh pendanaan Seri-C komunitas Women in Tech di Tanah Air bagi
senilai Rp2,1 triliun (US$150 juta). Pendanaan ini perempuan-perempuan Indonesia yang berkarier
sekaligus menjadikan perusahaan sebagai start-up di bidang teknologi. Komunitas ini berperan
unicorn terbaru di Indonesia dengan nilai valuasi lebih aktif memberikan informasi dan pengetahuan
dari US$1 miliar. Namun, bukan berarti jalan yang seputar bisnis maupun teknologi terkini. Termasuk
dilalui selalu mulus. Berbagai tantangan, baik dalam mengadakan berbagai aktivitas yang menghadirkan
mencari product-market fit, menemukan partner yang para pemimpin perempuan, entrepreneurs, profesional,
cocok, maupun membangun tim yang bisa tumbuh dan juga penggiat teknologi di Indonesia. Salah
cepat dan scaling seiring dengan pertumbuhan satu kegiatan yang dilakukan di akhir 2020 adalah
perusahaan dihadapi. Technovation Girls Challenge Indonesia yang
Saat baru berdiri, Xendit merupakan perusahaan berkolaborasi dengan Society of Women Engineers
kecil yang menjadikan eksekusi sebagai prioritas (SWE) Jakarta. Melalui kegiatan ini, siswi-siswi SMA
utama. Tessa mengakui perlunya memperhatikan diperkenalkan kepada dunia teknologi dan bisnis
proses, tentang perencanaan jangka menengah dengan membangun aplikasi maupun rencana bisnis
hingga panjang, dan untuk perusahaan teknologi, sederhana yang nantinya akan diikutsertakan dalam
tentang penskalaan melalui otomatisasi. Hal-hal Technovation Girls Challenge global.
inilah yang terus membantu untuk berkembang “Saya rasa perempuan harus memiliki suara dan
sebagai sebuah perusahaan. Gaya kepemimpinannya ada banyak kontribusi yang bisa mereka lakukan,
berkembang pula seiring pertumbuhan perusahaan. khususnya di Asia dan industri teknologi. Para
Pada masa lalu, dia dituntut untuk membantu di pempuan muda membutuhkan lebih banyak tokoh
lapangan, mulai dari menjalankan shift customer idola panutan untuk mendukung ekosistem ini, agar
success, sales, dan lainnya. Kini sebagai chief operating bisa berkembang,” tambah pencinta selancar yang
officer keterampilannya dalam mengidentifikasi dan masuk daftar Forbes Asia Power Businesswomen
mempekerjakan orang yang kompeten membantunya 2021 ini menutup pembicaraan dengan
menjalankan perusahaan. Women’s Obsession.
48 | | 49