Page 53 - Binder WO 084
P. 53
Pesanan pertama diterima untuk acara prajabatan
Kasudin Se-DKI angkatan 117. Griya Nirmala diminta
untuk mengirimkan contoh desain dan disetujui.
Namun, produk pertama mendapatkan keluhan.
Sinta bersama-sama dengan anggota lainnya pun
mendiskusikan dan mempelajari hal yang dikeluhkan
tersebut. Sampai akhirnya mendapat sedikit
keuntungan, diputuskanlah untuk mengirim salah satu
anggota mendalami produksi batik di Yogyakarta.
Pandemi turut membawa inovasi dalam produk
yang dihasilkan Griya Nirmala. Mereka mulai
menghasilkan tas dan pernak-pernik lainnya. Motifnya
pun beragam, karena menurut Sinta Jakarta tidak
melulu identik dengan ondel-ondel, tetapi banyak
simbol lain yang bisa mewakili kota ini. Sampai saat
ini, jalur distribusi masih mengandalkan kekuatan dari
mulut ke mulut. Proses produksi juga terus berjalan,
meskipun sebagian besar harus dilakukan dari rumah
masing-masing.
Melalui kegiatan batik ini pula, Sinta berkeinginan
bisa dimanfaatkan jika diseriusi,” ujar perempuan yang untuk mengadakan pelatihan membatik di panti-panti
menjabat pula sebagai pengurus RW ini. asuhan. “Kami mau melatih membatik di panti asuhan,
Nama Griya Nirmala dipilih, karena mereka supaya mereka bisa berdiri sendiri, tidak tergantung
berkegiatan di RPTRA Nirmala. Siapa pun yang ingin pada donasi. Namun sayangnya masih tertunda
ikut serta dipersilakan, tak perlu bisa membatik dan tak akibat PSBB,” tutur Sinta. Kegigihannya menggerakkan
peduli dari kalangan tua ataupun muda. Sinta bahkan ibu-ibu di lingkungan sekitarnya mengganjar Sinta
mengaku ada beberapa anak muda yang berkontribusi dengan anugerah Ibu Ibukota Awards 2021 di bidang
mendesain batik yang mereka hasilkan. Tak perlu kewirausahaan. Giat, tangguh, dan gemar berbagi
khawatir, jika tidak mampu mencanting, bisa di bagian yang menjadi kriteria kiranya layak disematkan pada
pewarnaan, pelorotan, atau di manajemen. perempuan yang satu ini.
52 | | 53