Page 39 - Binder WO 087
P. 39
Perempuan Tani HKTI memberdayakan pelaku usaha mikro, terhadap pendidikan. Karena ini adalah modal utama dari
kecil, dan menengah (UMKM). Permasalahan mendasar keluarga itu sendiri. Jadi, perempuan harus turut serta
yang dihadapi pelaku UMKM adalah memasarkan dalam pembangunan Indonesia, dengan memberikan ide,
produknya. Itulah sebabanya, sejak 2018 kemudian argumentasi, dan berani berbicara di depan publik,” ungkap
bekerja sama dengan Telkom untuk pelatihan digitalisasi Dian penuh semangat. Dia menambahkan sosok Kartini
dan diwujudkan dengan didirikannya warung digital adalah simbol perempuan Indonesia. Dian sangat berharap
Kopi Perempuan Tani. Melalui warung digital ini pelaku kegiatan seremonial Hari Kartini ini tidak hanya dilakukan
UMKM dapat memasarkan produknya dan saat ini pada hari H-nya saja, tetapi bagaimana aspirasi Kartini bisa
tercatat 800 UMKM yang tengah dibina. Untuk bergabung diwujudkan ke dalam kehidupan. Perempuan adalah simbol
dengan @kopiperempuantani caranya mudah, yakni bisa ketahanan dan pendidikan dari keluarga itu sendiri. Karena
menghubungi medsos Perempuan Tani HKTI. kalau keluarga yang dibinanya berhasil, perempuan tentu
Dian mengungkapkan, bukan hal mudah mengajarkan bisa memimpin organisasi yang lebih besar.
digitalisasi kepada para perempuan petani yang “Kaum hawa itu harus mengisi waktu dengan kegiatan-
kebanyakan lulusan SD. “Tidak gampang mengubah kegiatan yang produktif dan terlihat cerdas,” tegasnya.
mindset mereka, agar menjadi cepat maju. Ini tugas kami Perempuan Tani HKTI menaruh perhatian besar terhadap
bagaimana digitalisasi bisa berjalan lancar,” lanjutnya. langkanya minyak goreng. Hal ini karena terjadinya
Sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia pelatihan penimbunan minyak goreng yang dilakukan beberapa
dilaksanakan secara offine. Selanjutnya pelatihan dijalankan pabrik. Dian memberikan apresiasi pada langkah yang
melalui online di masa pandemi. Pelatihan online ini dilakukan pemerintah dengan mendatangi pabrik-pabrik
dihadiri 1000 orang dari Sabang sampai Merauke. dan melarang menimbun minyak goreng. Hal lain yang
Pandemi Covid-19 di Indonesia yang secara resmi disorot adalah terhambatnya pendistribusian bahan logistik
diumumkan pemerintah pada 2 Maret 2020 menyebabkan ke daerah-daerah, disebabkan Indonesia merupakan
berbagai sektor, termasuk UMKM, bertumbangan. Dalam negara kepulauan yang luas. Dian berharap pendistribusian
hal ini Perempuan Tani HKTI memberikan insentif kepada tersebut secepatnya bisa teratasi.
UMKM binaannya yang memiliki prospek bagus. Dian Untuk meringankan beban masyarakat yang
menjelaskan Perempuan Tani HKTI berada di 13 provinsi berekonomi menengah ke bawah, Perempuan Tani
dan 28 kabupaten/kota, serta memiliki 20.000 anggota. HKTI pun menggelar bazar murah. Dalam kesempatan
“Tapi kalau berbicara soal petani sendiri pasti di setiap ini dia memuji kepemimpinan Presiden Jokowi. Dulu
daerah ada kelompok-kelompok perempuan tani, dan kebijakan pembangunan adalah Jawa sentris, lalu orientasi
jumlahnya luar biasa, mungkin sekitar satu juta orang,” pembangunan diubah oleh Presiden Jokowi, yakni
ucapnya. Pandemi Covid-19 menyebabkannya tidak bisa pemerataan pembangunan di luar Jawa.
melakukan pelantikan pengurus Perempuan Tani di daerah- Srikandi Perempuan Tani HKTI ini juga dipercaya
daerah. Dia berharap tahun ini dan tahun mendatang bisa sebagai CEO Kantor Hukum Moeldoko 81 dan Rekan.
melantik pengurus Perempuan Tani di sejumlah daerah. Bertujuan sebagai lembaga bantuan hukum dan advokasi
Ketika ditanya apa sumbangan terbesar Kartini yang melayani masyarakat luas dalam setiap pesoalan
terhadap perempuan Indonesia, dia mengemukakan, yang terkait hukum. Kantor Hukum Moeldoko 81 dan
Kartini adalah sosok mandiri, inovatif, dan ulet. Hal ini yang Rekan diresmikan pada 19 September 2020. Dian berharap,
harus dimiliki perempuan Indonesia. “Kartini mengatakan “Kantor Hukum Moeldoko 81 & Rekan ini dapat menjadi
perempuan harus mempunyai jiwa keberanian dan andalan yang amanah dalam sektor jasa pelayanan
tidak takut menyuarakan apa yang semestinya mereka hukum bagi seluruh elemen masyarakat dan bangsa
sampikan. Perempuan harus berani, kalau tidak kita tak Indonesia. Termasuk menjadi pionir bagi terciptanya
akan bisa menang. Itu artinya perempuan mesti sigap keadilan hukum yang berlandaskan Undang-Undang yang
mengutarakan apa yang menjadi haknya, yakni akses berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
38 | | 39