Page 61 - Binder WO 087
P. 61

& Partners (OSP) yang berafiliasi dengan International   dan terus bermimpi serta tidak menyerah dalam
                  Law Firm Ashurst yang berpusat di Inggris.      menggapai keinginannya,” ujarnya. Disinggung soal
                  Sepanjang perjalanan kariernya Wida selalu konsisten   kesetaraan gender, dia menjabarkannya sebagai hal
                  menekuni profesi sebagai seorang lawyer litigasi.   yang sifatnya personal. Laki-laki dan perempuan
                  Meskipun sering kali berpindah-pindah kantor firma   memiliki tanggung jawab masing-masing. Dalam
                  hukum, dirinya mengaku hal itu merupakan bagian   hal hak dan kewajiban, perempuan memperoleh
                  dari usaha mengejar impiannya, yakni menjadi seorang   kebebasan untuk menentukan karier dan bisa
                  lawyer litigasi di kancah internasional. “Itulah sebabnya   mencapai level tertinggi, di situlah kesetaraan gender.
                  saya berpikir suatu saat nanti saya mau bekerja di   Sementara laki-laki dan perempuan tidak boleh
                  law firm di Indonesia yang berafiliasi dengan law   dibeda-bedakan, tidak ada diskriminasi, untuk menjadi
                  firm asing. Jadi, di situlah mengapa perjalanan karier   leader, CEO, atau rekan dalam suatu law firm.
                  saya sedikit banyak tidak hanya di satu law firm, tapi   Jadi, mereka memiliki hak yang sama untuk
                  terus berpindah-pindah dalam proses saya mengejar   mencapai tingkat atau level tertinggi di kantor.
                  keinginan atau cita-cita saya,” ucapnya.        Walaupun, perempuan memiliki kewajiban-kewajiban
                     Ketika disinggung soal sosok perempuan sekarang   di luar pekerjaan yang mungkin berbeda dengan laki-
                  ini, dia menceritakannya dengan lugas. Menurut   laki yang bisa 100% bekerja. Dengan adanya tanggung
                  lulusan Universitas Indonesia ini, sosok perempuan   jawab di luar itu, kadang-kadang suatu kantor atau
                  sekarang ini sudah jauh berkembang dan lebih mandiri   institusi melihat perempuan tidak bisa semaju laki-laki,
                  dibanding kan zaman dahulu, terutama dalam hal   karena di luar kantor masih harus menjadi seorang istri
                  memiliki karier. Kalau dia melihat perempuan zaman   dan mengurus anak.
                  sekarang tidak takut lagi untuk bermimpi untuk     Tapi, sekarang ini kesetaraan gender itu membuat
                  menjadi apa saat nanti mereka dewasa. Menurut Wida,   hal-hal tersebut harus tidak menjadi masalah apabila
                  Kartini itu mengajarkan perempuan Indonesia untuk   perempuan bisa membuktikan bisa melakukan
                  memiliki suatu keinginan kuat dalam menginginkan   semuanya. Untuk itu, dia menekankan, kesuksesan
                  sesuatu. Jadi, sejak kecil anak-anak terpatri untuk lebih   dalam dirinya adalah sukses dalam keluarga dan karier
                  banyak memiliki mimpi dan tidak takut menggapai   harus berjalan secara beriringan. “Kita bisa dibilang
                  cita-cita mereka. “Nah, saya rasa sumbangan Kartini   sukses apabila berhasil juga dalam membesarkan anak
                  dengan kata-katanya ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’   kita. Apalagi saat kita bisa menjadi inspirasi bagi anak-
                  mengajarkan anak-anak sedari kecil untuk belajar   anak dan bagi orang lain,” pungkas Wida.






 60   |                                                                                                                    |  61
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66