Page 99 - Binder WO 087
P. 99
melanjutkan rangkaian lain yang dikenal dengan biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya’ban yakni,
Ngajayak Dahareun. Umunya, masyarakat akan satu atau dua hari menjelang Ramadhan. Makna tradisi
beriringan menuju sebuah tanah lapang, mulai dari ini adalah unutk bersyukur atas segala nikmat yang
anak-anak, remaja, hingga dewasa. Tradisi Ngajayak diberikan. Juga untuk membersihkan diri dari hal
Dahareun ini memiliki arti membawa makanan. buruk yang terjadi selama setahun ke sebelumnya.
Makanan yang dimaksud di sini adalah bahan Tidak jauh berbeda dengan Papajar, munggahan
makanan yang masih mentah. Seperti beras yang juga dilaksanakan dengan berkumpul bersama
nanti akan diolah menjadi nasi liwet, ikan, atau bahan masyarakat. Hal yang membuatnya berbeda adalah
makanan lain yang masak menjadi lauk-pauk. Semua rangkaian prosesi yang ada di tradisi Papajar, tidak
diolah di tempat dan dimasak secara gotong royong. dilakukan ketika munggahan. Ketika melakukan
Sembari menunggu olahan makanan selesai, Munggahan, masyarakat akan berkumpul dan
rangkaian berlanjut pada Dicumplang Adus Kuramas mengundang tokoh masyarakat setempat. Mereka
alias mandi besar. Kegiatan ini hanya diikuti oleh anak- yang berkumpul akan bersama-sama membacakan
anak yang sebelumnya ikut iring-iringan membawa doa untuk para anggota keluarga yang telah
bahan makanan. Kegiatan akan diawali dengan tiada. Selain berkumpul, masyarakat juga biasanya
mencuci muka menggunakan air doa dan mandi di melakukan ziarah ke makam keluarga yang telah
bawah air yang mengalir. meninggal dunia. Di sana, para anggota keluarga akan
Terakhir ada tawasul (memanjatkan doa dan mengirimkan doa untuk mereka yang telah berpulang
bersyukur atas nikmat yang diberikan) dan memakan dan makam pun dibersihkan.
makanan yang tadi dimasak bersama atau Dahar Tidak hanya berkumpul bersama masyarakat,
Papajar. Di kegiatan ini, seluruh masyarakat yang kegiatan munggahan juga bisa dilangsungkan
terlibat acara akan memanjatkan doa tawasul dan dengan berkumpul bersama keluarga. Umumnya, para
saling bermaaf-maafan. Kegiatan kemudian akan anggota keluarga akan menunjuk salah satu rumah
ditutup dengan makan bersama. di antara mereka untuk menjadi tempat bertemu.
Meski begitu, memanjatkan doa adalah hal yang wajib
MENGIRIM DOA UNTUK ANGGOTA dilakukan. Setelah berdoa, mereka menyantap makan
KELUARGA YANG TELAH TIADA yang disediakan. Selain itu, menu makanan yang
Munggahan berasal dari Bahasa Sunda ‘unggah’ yang biasanya ada di acara ini adalah nasi kluban, dan bubur
berarti naik. Arti naik di sini adalah menuju ke bulan nasi. Sementara, ada pula tumpeng yang biasanya
suci atau lebih tinggi derajatnya. Acara Munggahan dilengkapi apem, pasung, pisang raja, dan ketan.
98 | | 99