Page 79 - Binder WO 089
P. 79
Utara yang telah ada sejak masa Kesultanan Ternate.
Tari daerah satu ini biasa dibawakan oleh laki-laki yang
berjumlah 18 orang. Tarian ini sendiri telah ditetapkan
sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional oleh
UNESCO pada tahun 2013.
Selain bisa mengikuti berbagai acara budaya yang
digelar, wisatawan juga bisa berkunjung ke destinasi
sejarah yang ada di Pulau Morotai. Salah satunya
adalah Museum Perang Dunia II. Lokasi wisata
yang satu ini menyimpan berbagai perlengkapan
perang yang pernah digunakan sekutu dan Jepang.
Museum ini dibangun setelah menjadi saksi bisu
peristiwa yang terjadi di tahun 1944. ketika Jenderal
MacArthur dari Amerika Serikat merebut Morotai dari
kekuasaan Jepang.
Sementara, bagi wisawatan yang menyukai
kegiatan alam, Pulau Morotai terkenal dengan
keindahan bawah laut yang menawan. Oleh sebab
itu, salah satu agenda menarik yang sayang untuk
dilewatkan dalam Festival Tokuwela Morotai adalah
fun dive dan snorkeling, serta surfing competition.
Selain itu, ada pula sederet kegiatan menarik
lainnya, seperti lomba perahu hias, Morotai Cooking
Competition, dan lain-lain.
Tahun ini, tema yang diusung adalah ‘Bersama
Kita Bangkit Menjadi Morotai yang Mandiri, Maju,
dan Sejahtera’. Salah satu yang menarik di perhelatan untuk acara yang berlokasi di Ex-Sail Juanga ini. Tema
kali ini adalah peraihan rekor terbaru yang dicatat dan konsep ini dipilih, karena menjadi salah satu
oleh MURI, yakni Festival Tokuwela Morotai dengan bentuk bangkitnya dunia wisata setelah pandemi
menampilkan sebanyak 2022 orang sebagai peserta Covid-19. Festival sebelumnya dilaksanakan pada
penari Tokuwela terbanyak di dunia. Selain itu, berbeda tahun 2020 dengan tema ‘Land of Stories’ di Taman
dari pagelaran sebelumnya, konsep hybrid pun dipilih Kota Daruba, Kabupaten Pulau Morotai.
78 | | 79