Page 81 - Binder WO 089
P. 81
emasuki bulan keenam, masyarakat atau kongahyan. Pada awal kemunculannya, tarian
DKI Jakarta sedang menyambut hari ini hanya dibawakan oleh tiga penari. Namun, seiring
jadi kota tercinta. Disemarakkan berjalannya waktu jumlah penari menjadi bervariasi,
M dengan berbagai acara menarik, salah antara tiga, lima, hingga sepuluh penari.
satu yang tidak mungkin terlewatkan adalah penampilan Tidak hanya menghibur dengan gerak tari nan
berbagai tari tradisional. Menampilkan gerak tari nan menarik, tari Cokek juga memiliki makna mendalam
indah, setiap tarian memiliki makna mendalamnya di setiap gerakannya. Seperti pada gerakan tangan
masing-masing. Di antaranya adalah tari Cokek. merentang ke atas, mengandung filosofi bahwa
Berasal dari kata cukin yang berarti selendang, Tari manusia hanya boleh meminta dan memohon pada
Cokek merupakan tari tradisional yang sudah ada sejak Tuhan. Sementara, ketika tangan menunjuk kening
abad ke-19. Mulanya, tari ini dibawa oleh pedagang bermakna kita sebaiknya menjaga pikiran agar selalu
Tiongkok Tan Sio Kek. Kala itu, dia mengundang berprasangka baik. Saat tangan menyentuh mulut,
banyak orang untuk berpesta di rumahnya sembari menjadi simbol bahwa manusia harus menjaga segala
menampilkan permainan musik khas Tiongkok yang perkataan yang diucapkan. Tari yang menjadi bentuk
dipadukan dengan gong, suling, dan gendang. akulturasi budaya Cina, Betawi, dan Sunda ini juga
Berbekal musik yang dibawakan, para tamu pun memiliki filosofi bahwa setiap manusia harus menjaga
menari mengikuti irama. kebersihan hati dan menjaga mata dari hal-hal yang
Pada masa itu, tari tradisional ini dikenal tidak baik. Dianggap memberikan energi positif, tarian
dengan nama tari Sipatmo dan ditampilkan di ini juga dianggap sebagai tarian solidaritas.
acara sakral di vihara atau klenteng. Namun, seiring Biasa dibawakan oleh perempuan, para penari
perkembangannya, Tari Cokek mulai dibawakan di Cokek akan menggunakan kostum berupa baju
berbagai acara adat, seperti pernikahan dan tarian kurung dan celana panjang berbahan sutra atau satin.
untuk menyambut tamu-tamu penting. Hingga saat Umumnya, busana yang digunakan berwarna kuning,
ini, tari Cokek masih kerap dimainkan di acara-acara hijau, atau merah, dengan celana berwarna senada.
besar termasuk HUT DKI Jakarta. Untuk mengiringi Ada pula selendang panjang yang dikenakan di bagian
gerak tari, terdapat berbagai alat musik tradisional pinggang. Tidak lupa properti untuk menghias bagian
yang digunakan, seperti gambang, kromong, suling, kepala yang warnanya disesuaikan dengan rona
gong, gendang, kecrek, dan sukong, serta tehyan busana sang penari.
80 | | 81