Page 33 - Binder WO 092
P. 33
erlatar belakang sarjana Elektro Universitas Tokocrypto Sembrani Blockchain Acclerator (TSBA) dan
Gadjah Mada, Ety Yuniarti mantap berkarier di Grab Ventures Velocity (GVV) Batch 5 x Sembrani Wira yang
bidang finansial sampai sekarang. Sejak lulus diikuti lebih dari 15 startup. Program ini menggaet startup
B pada 2004, perempuan yang akrab disapa pemula, mereka akan dibekali bimbingan dari para mentor
Ety ini bergabung dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) di yang ahli di bidangnya. “Value added yang kami berikan
bagian Information System Audit. Setelah tiga tahun, dia tidak selalu dari peluang investasi. Melihat kondisi pasar
kemudian ditempatkan di divisi Risk Management. “Dari saat ini, nilai tambah yang kami kembalikan ke market lebih
situlah saya mengenal produk-produk bank dan belajar bersifat non-financial value, seperti berkolaborasi dengan
menjadi banker sepenuhnya,” ujarnya. ekosistem lain,” ungkap perempuan yang rutin berolahraga
Saat ada kesempatan, Ety mengikuti program beasiswa setiap minggu ini.
dari bank pelat merah ini dan berhasil meraih gelar Master Ety juga menyinggung soal market startup yang
of Business Administration dari Melbourne Business School. memasuki musim dingin, tidak banyak peluang investasi
Dia kemudian ditugaskan menangani investors relations baru yang bisa dilakukan. Alhasil, strategi yang diterapkan
sekitar lima tahun lamanya. Di sana dia berkenalan dengan lebih ke pembenahan portfolio management, exit policy,
orang-orang capital market, analis, dan para investor. dan investment policy. Dalam manajemen portofolio, harus
Dia pun dipercaya untuk memegang corporate action jeli mana yang bisa ditahan dan dikurangi kepemilikannya,
di Direktorat Keuangan BRI, lalu ke asset liabilities, baru atau justru ingin reinvest di sana. Musim dingin ini bisa
kemudian pindah kembali ke risk management dua tahun dimanfaatkan pula untuk menganalisis investasi yang
terakhir ini. Pada bulan April 2022, Ety diamanahi sebagai bisa survive dalam dunia yang agak menantang ini. Sama
Komisaris Utama BRI Ventura Investama (BVI) atau yang dengan exit policy, yang mempertimbangkan di titik mana
dikenal sebagai BRI Ventures. Corporate venture capital kita mau tidak mau harus exit, atau di titik mana kita masih
milik BRI ini berkomitmen untuk memberikan kemudahan bisa hold portfolio tersebut.
akses permodalan untuk perusahaan rintisan (startup). Perusahaan sempat mencatatkan kesuksesan, karena
Sampai sekarang, anak perusahaan BRI yang didirikan pada berhasil exit dua portofolionya sebelum musim dingin tiba.
2019 tersebut telah melakukan investasi pada 28 startup “Hanya saja untuk tahun 2022- 2023, menurut kami masih
di berbagai sektor, baik fintech maupun non-fintech. Dua belum preferable kondisi market-nya, tapi kalau memang
tahun terahir ini, BVI telah meluncurkan dua produk dana use case-nya kuat, sudah menunjukkan kinerja bisnis yang
ventura yaitu Sembrani Wira Nusantara dan Sembrani bagus, kami pun siap memberikan dukungan,” ujar Ety
Kiqani yang khususnya menyasar pendanaan pada startup mengenai startup binaan BVI yang berniat untuk melantai
tahap early stage. di bursa saham.
“Saya bersyukur waktu ditunjuk bulan April 2022 lalu, Ditanya tentang tanggung jawab yang diembannya,
saya mewarisi perusahaan yang sehat. Dewan komisaris Ety mengatakan menjelang akhir kuartal terakhir fungsi
sebelumnya telah bekerja dengan baik. Alhamdulillah, komisaris lebih ke pengawasan kinerja atau supervisi
bekerja dengan tim baru tidak ada masalah dari sisi direksi. Pengawasan pencapaian KPI, persiapan audit akhir
adaptasi. Tantangannya justru lebih bersifat eksternal,” tahun, kemudian penyempurnaan ketentuan-ketentuan
papar Ety yang ditemui Women’s Obsession di ruang internal untuk meningkatkan risk management di akhir
kerjanya. tahun. Dan bicara tentang target, dia mengutarakan
Saat ini kita menghadapi pasar yang sedang bergejolak, harapannya, agar perusahaan bisa survive, meskipun
likuiditas di pasar sedang terserap, karena suku bunga pernah mengalami defisit akibat pasar yang bergerak
di luar lagi naik. Jadi wajar jika ada capital outflow, turun. “Tidak muluk-muluk, kalau ada kesempatan exit,
sehingga peluang investasi relatif terbatas. Ditengah terutama di sektor yang menurut kami sudah mulai mature
kondisi tersebut, selain melakukan kegiatan investasi atau jenuh, kami akan usahakan untuk exit. Sekarang ini
yang tetap berjalan, perusahaan juga rutin mengadakan fokus utama kami adalah to survive dan men-deliver kinerja
program accelerator berupa pengembangan startup bisnis dengan basis portfolio yang sehat,” pungkas Ety yang
untuk membekali kemampuan dan keterampilan. Contoh juga mengagumi Sri Mulyani, Retno Marsudi dan Michelle
program akselerasi di tahun 2022 adalah kelas akselerasi Obama sebagai tokoh panutan.
32 | | 33