Page 79 - Binder WO 092
P. 79
yang satu ini. Memiliki tujuan melestarikan dan
mengembangkan payung tradisional asal Indonesia
yang terancam punah, pada awal kemunculannya
pagelaran ini diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata
melalui Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis
Seni dan Budaya.
Mendapat sambutan baik dari masyarakat, festival
ini mulai digelar secara rutin sebagai acara tahunan.
Setelah bertahun-tahun berlangsung di lokasi
yang sama, pada tahun 2018 acara Festival Payung
Indonesia dipindahkan ke Candi Borobudur, Magelang.
Tema yang dipilih ketika itu adalah ‘Lalitavistara’ yang
berarti payung sebagai simbol kelahiran.
Diikuti oleh banyak masyarakat, acara ini juga
menggandeng para pengrajin payung tradisi dan
kreasi, beragam komunitas kreatif, pelestari seni
tradisi, seniman kontemporer, fashion designer,
dan lain-lain. Tidak hanya itu, ikut bergabung pula
81 grup dan komunitas seni dari berbagai daerah.
Di setiap pagelarannya, Festival Payung Indonesia
menampilkan payung-payung tradisional yang
memiliki corak khas. Mengusung tema ‘The Kingdom
and Umbrella’, pada tahun 2022 acara ini berlangsung
di Puro Mangkunegaran, Solo. Terdapat 20 motif Pura
Mangkunegaran yang ditampilkan, salah satunya motif
Songsong, yang berasal dari Desa Sewulan, Madiun.
Dianggap sebagai salah satu ikon, payung
juga telah menjadi bagian dari budaya masyarakat
setempat. Bahkan, Gusti Raden Ajeng Ancillasura
Marina Sudjiwo sebagai perwakilan dari Puro
Mangkunegaran menganggap bahwa filosofi
payung di Indonesia memiliki sejarah panjang dan
mum digunakan untuk melindungi diri erat kaitannya dengan kerajaan Mangkunegaran.
dari hujan atau panas matahari, ternyata Bahkan, bisa dikatakan keberadaaan payung menjadi
payung menjadi bagian dari budaya di pendamping sejak lahir hingga manusia berpulang.
U beberapa negara. Salah satunya adalah Selain dapat menikmati keindahan motif-motif
Indonesia, setiap tahunnya terdapat festival yang yang terdapat di setiap payung yang dipamerkan,
menjadikan payung sebagai objek utama. Berlangsung pengunjung juga disuguhkan berbagai pertunjukan
antara bulan September dan November, acara ini seni. Seperti karnaval Payung, Pentas Tari Payung, Solo
dikenal dengan Festival Payung Indonesia (FESPIN). Dance Festival, Fashion Show Payung, dan lain-lain. Tidak
Pertama kali digelar pada tahun 2014, acara ini hanya itu, salah satu yang menarik adalah pesertanya
berawal dari sebuah pesta rakyat yang berlangsung yang tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi juga
di Taman Balekambang, Solo, Jawa Tengah. Kala itu, beberapa negara tetangga. Sebut saja penampilan
industri payung tradisional dinilai sedang lesu. Untuk Ramwong Lanna dari Thailand dan Rodrigo Parejo
mendongkrak produksi, dihelatlah sebuah acara yang Mateos (Spanyol). Selain itu, ada pula pameran foto
dapat menarik minat masyarakat terhadap kerajinan kerajaan Nusantara yang sangat menarik disimak.
78 | | 79