Page 79 - Binder WO 095
P. 79

Terdapat beberapa perlengkapan yang digunakan,
                  salah satunya adalah pakaian berwarna hitam yang
                  lebih dikenal dengan sebutan endong atau galembong.
                  Meski mayoritas perguruan menggunakan busana
                  tersebut, namun seorang tuo silek (guru besar) dari
                  Pauh, Kota Padang mengatakan bahwa pakaian terbaik
                  untuk berlatih adalah busana yang biasa digunakan
                  sehari-hari. Hal tersebut, karena silek dipelajari untuk
                  mempertahankan diri dari serangan musuh yang
                  datang tiba-tiba. Selain itu, atribut yang tidak boleh
                  ketinggalan adalah kabek kapalo (ikat kepala). Menurut
                  tuo-tuo silek, jika tidak memakai ikat kepala tersebut
                  saat berlatih, mereka akan diganggu oleh inyiak balang
                  (Harimau).
                     Ada pula beberapa senjata yang digunakan,
                  senjata-senjata tradisional tersebut umumnya
                  diberikan secara turun-temurun. Beberapa di
                  antaranya adalah karih (Keris), tumbak lado (tombak
                  cabe), kurambik (kerambit), tumbak (tombak), sabik
                  (sabit), tungkek (tongkat), dan pisau. Selain senjata
                  dan pakaian, salah satu yang menarik dari seni bela
                  diri tradisional yang satu ini adalah minyak silek.
                  Merupakan minyak yang disiapkan untuk proses


                                                                  penyembuhan, jika terjadi hal-hal tidak diinginkan
                                                                  selama proses berlatih. Minyak silek juga diwariskan
                                                                  dari generasi ke generasi penerus dan sebagai simbol
                                                                  dari satu perguruan.
                                                                     Terdapat beberapa gerakan dalam Silek
                                                                  Minangkabau, seperti langkah suruik, yakni gerakan
                                                                  untuk menghindari serangan lawan. Langkah ini
                                                                  diciptakan karena prinsip masyarakat setempat yang
                                                                  beranggapan jika masih bisa dihindari, bahimaik
                                                                  (serangan) jangan digunakan. Selanjutnya adalah
                                                                  langkah mahelak yang berisi gerakan untuk menangkis
                                                                  seluruh gerakan lawan. Gerakan ini umumnya
                                                                  akan menghabiskan tenaga lawannya dengan cara
                                                                  menangkis serangan tersebut. Ada pula langkah
                                                                  manyapo haluih, yaitu gerakan yang membuat
                                                                  lawannya dalam kondisi terdesak.
                                                                     Seiring perkembangan silek itu sendiri dan
                                                                  berjalannya waktu, silek tidak hanya berfungsi sebagai
                                                                  seni bela diri tradisional, tapi juga dapat sebagai sarana
                                                                  hiburan. Salah satu adalah dipadukan dengan drama
                                                                  tradisional khas Minangkabau yang dikenal dengan
                                                                  Randai. Pertunjukan ini umumnya dibawakan ketika ada
                                                                  acara-acara adat, penyambutan tamu, dan lain-lain.



 78   |                                                                                                                    |  79
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84