Page 73 - Binder WO 096
P. 73
ainan lato-lato saat ini sedang Salah satu manfaat memainkan lato-lato
digandrungi berbagai kalangan. Tidak adalah meningkatkan konsentrasi dan fokus,
hanya menjadi hiburan bagi anak- karena dibutuhkan keseimbangan ketika
M anak, mainan yang menghasilkan memainkannya.
bunyi tok-tok ini juga digunakan oleh orang dewasa. Manfaat lain adalah melatih kemampuan dasar
Dimainkan dengan cara membenturkan dua bola motorik anak-anak.
berukuran kecil menggunakan seutas tali, lato-lato Pada awal tahun 2023, seorang anak yang
ternyata bukanlan mainan baru. Berikut beberapa fakta berasal dari Kalimantan Barat (Kalbar), terluka
menarik tentang mainan yang satu ini. di bagian mata setelah terkena serpihan
pecahan lato-lato. Dia pun segera dilarikan ke
Permainan ini diperkenalkan sejak tahun 1960- rumah sakit dan menjalani operasi mata.
an di Amerika Serikat.
Di sana, mainan ini dikenal dengan sebutan
clackers, click-clacks, atau knockers. Ada pula
yang menyebutnya sebagai newton’s yo yo.
Pada awal kemunculannya, clackers terbuat dari
kayu atau logam. Beberapa waktu kemudian,
mainan ini dibuat menggunakan tempered
glass, karena dinilai lebih berkilau.
Sayangnya, pecahan tempered glass dapat
pecah dan kerap melukai pemainnya, sehingga
dianggap membahayakan.
Setelah itu, clackers dibuat dengan
menggunakan plastik polimer yang lebih aman.
Secara bentuk, clackers mirip dengan boleadoras,
senjata yang digunakan gaucho atau koboi
ala Argentina. Alat tersebut digunakan untuk
menangkap hewan bernama guanaco.
Makin populer seiring waktu, pada tahun
1970-an hingga 1980-an mainan ini kerap
dilombakan.
Meskipun pada awal kemunculannya mainan
ini difungsikan untuk melatih gerakan tangan
anak-anak, namun Amerika akhirnya melarang
penggunaannya pada 1969, karena berbahaya
dan bisa menyebabkan kebutaan.
Satu tahun kemudian, pihak sekolah di
Amerika Serikat juga melarang para muridnya
memainkan mainan ini.
Di Indonesia, lato-lato merupakan sebutan
permainan tradisional yang berasal dari bahasa
Bugis.
Di daerah Makassar, mainan ini disebut dengan
katto-katto, sementara di Pulau Jawa dikenal
dengan sebutan etek-tek.
72 | | 73