Page 37 - Binder WO 097
P. 37
ipertensi adalah kondisi yang tidak tekanan darah 130-139/85-89 mmHg berisiko menjadi
boleh dianggap sepele. Jika tidak hipertensi di masa datang.
ditangani dengan tepat, penyakit ini Sebuah penelitian menunjukkan risiko menjadi
Hmenimbulkan komplikasi yang fatal hipertensi dua tahun ke depan adalah 40%, jika
dan upaya pencegahan hipertensi sejak dini adalah tekanan darah 130-139/85-89 mmHg. Jika tekanan
kunci untuk mengatasinya dengan baik. Oleh karena darah 140/90 mmHg atau lebih, berisiko mengalami
itu, upaya pencegahan hipertensi yang optimal dan penyakit jantung, stroke dan gagal ginjal yang jauh
tatalaksana hipertensi sangat diperlukan. Tak lain demi lebih besar, dibandingkan mereka dengan tekanan
menurunkan risiko kesakitan, komplikasi, bahkan darah lebih rendah. “Dengan mengetahui tingkat
risiko kematian dini, antara lain dengan modifikasi tekanan darah, diharapkan seseorang menjadi lebih
gaya hidup dan pemberian terapi obat rutin ketika sadar untuk melakukan usaha menurunkannya jika
sudah diperlukan. Perhimpunan Hipertensi Indonesia diperlukan. Seseorang dianjurkan menurunkan
atau Indonesian Society of Hypertension (InaSH) tekanan darah, saat terukur 130/85 mmHg atau lebih.
secara rutin tiap tahunnya melakukan edukasi tentang Kalau tekanan darah seseorang 130-139/85-89 mmHg,
hipertensi dan tata laksananya kepada para dokter, cukup melakukan intervensi gaya hidup seperti
masyarakat, dan media massa bekerja sama dengan berolah raga teratur, menurunkan berat badan, dan
Ikatan Dokter Indonesia (IDI). mengurangi asupan garam. Seseorang mungkin perlu
dr. Amanda Tiksnadi, SpS(K), PhD, Ketua Panitia terapi obat, seandainya tekanan darah 140/90 mmHg
The 17 Annual Scientific Meeting InaSH 2023 atau lebih. Dokter akan memutuskan apakah perlu
th
mengatakan, “Scientific meeting kali ini mencoba terapi obat atau tidak,” lanjutnya.
melebarkan sayap dengan mengajak klinisi dan Sementara, dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH,
perawat di Indonesia bergerak mengatasi hipertensi Sekretaris Jenderal InaSH menambahkan, “Hipertensi
mulai dari hulu secara optimal. Yaitu, mulai bertindak dapat dicegah dengan modifikasi gaya hidup dan
di fase prevensi atau pencegahan, tanpa melupakan pemberian terapi obat rutin ketika sudah diperlukan.
optimalisasi tatalaksana hipertensi. Selain itu, yang tak Lalu, kita harus mengkonsumsi makanan sehat
kalah penting dan pasti ditunggu adalah peluncuran dengan gizi seimbang. Pola makan perlu dijaga
‘Buku Panduan Promotif dan Preventif Hipertensi’.” dengan meningkatkan asupan buah, sayur, dan
“Survei nasional di Indonesia tahun 2018 rendah lemak. Kemudian, batasi natrium, yang
menunjukkan prevalensi hipertensi adalah 34,1%, tidak dianjurkan maksimal satu sendok teh garam atau
berbeda dengan hasil survey nasional tahun 2007 yang setara 5 gram garam dapur dalam sehari. Hindarilah
besarnya 31,7%. Tidak berubahnya jumlah penyandang alkohol, tetap mempertahankan berat badan
hipertensi dari tahun ke tahun bukan hanya terjadi ideal, berhenti merokok, dan biasakan diri untuk
di Indonesia, tetapi juga di negara lain, termasuk beraktivitas fisik teratur. Yaitu dengan berolahraga
Amerika. Tingginya jumlah penyandang hipertensi yang bersifat aerobik minimal 30 menit per hari
menjadi beban tingginya angka kesakitan dan dengan frekuensi lima dalam seminggu.”
kematian penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal Pada kasus hipertensi yang sudah mendapatkan
kronik,” ungkap dr. Erwinanto, Sp.JP(K), FIHA, Ketua obat anti-hipertensi rutin dari dokter, diharapkan
InaSH di acara 17th Scientific Meeting Indonesian untuk selalu mengonsumsi obat secara teratur dan
Society of Hypertension (InaSH) 2023 di Hotel The Ritz- berkala, sekaligus memeriksakan kondisi kesehatannya
Carlton Jakarta Mega Kuningan belum lama silam. ke fasilitas kesehatan. Sebagian besar pengobatan
Dia menambahkan mengukur tekanan darah dapat hipertensi diberikan dalam jangka panjang,
dilakukan di rumah atau di pelayanan Kesehatan. bahkan mungkin sampai seumur hidup, karena
Ulangi pemeriksaan tekanan darah setidaknya setiap terapi hipertensi bertujuan untuk mengendalikan
tahun, jika tekanan darah terukur 130-139/85-89 tekanan darah sesuai target. Ini tak lain agar dapat
mmHg (tekanan darah normal tinggi) dan lebih sering memperpanjang harapan hidup serta mengurangi
jika terukur 140/90 mmHg atau lebih (hipertensi). Jika risiko komplikasi.
| 37