Page 69 - Binder WO 100
P. 69
bermacam perlombaan budaya dan melibatkan lebih
dari 1500 peserta dari berbagai daerah di Kalimantan
Tengah. Dimulai dengan karnaval budaya, masyarakat
akan berbondong-bondong datang ke lokasi acara
menggunakan busana meriah dengan tema yang
berbeda-beda. Setelah berkumpul, masyarakat yang
menjadi peserta karnaval melakukan parade dengan
berkeliling di jalan-jalan utama. Pada acara ini, tarian-
tarian tradisional juga akan mengiringi perjalanan
selama parade berlangsung.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan berbagai
lomba menarik. Salah satunya adalah lomba Manyipet
atau menyumpit, merupakan salah satu tradisi suku
Dayak Kalimantan Tengah yang sudah ada sejak zaman
dahulu. Tradisi tersebut umumnya dilakukan pada saat
berburu atau berperang dan dilakukan dengan cara
meniupkan Damek (anak panah) menggunakan Sipet
(sumpit) ke target mereka. Tidak sembarangan, peserta
yang mengikuti lomba ini biasanya juga menggunakan
busana adat khas Kalimantan Tengah.
Ada pula lomba Karungut yang juga merupakan
salah satu tradisi lama masyarakat Dayak. Karungut
merupakan kesenian tradisional suku Dayak
Kalimantan Tengah berupa sastra lisan yang dilagukan,
biasanya berisi pesan moral dan motivasi. Peserta
akan berlomba membawakan syair-syair Karungut
seindah mungkin.
Perlombaan lain yang tidak kalah menarik untuk
disaksikan adalah Lomba Maneweng, Manetek
Tuntang Manyila Kayu, Lomba Habayang, Lomba
Sepak Sawut, Lomba Mangenta, Lomba Balogo,
Lomba Jukung Tradisional, Lomba Malamang, Lomba
Lawang Sekepeng, Lomba Besei Kambe, hingga Lomba
Mangaruhi. Setelah menyaksikan parade dan berbagai
lomba, salah satu kegiatan yang tidak boleh dilewatkan
adalah mengunjungi deretan penjual kuliner khas
Kalimantan Tengah. Pertama, peneganan yang tidak
absen adalah lemang khas Suku Dayak. Ada pula juhu
umbu sawit yang dibuat dari bongkol pohon kelapa
atau umbut rotan dan cita rasa yang gurih asam.
68 | | 69