Page 56 - Binder WO 103 (1)
P. 56

HE'S











                                                            INDARTO PAMOENGKAS
                                                    DIREKTUR KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO
                                                        & SDM PT LEN INDUSTRI (PERSERO)


                                             PERKUAT KERJA SAMA

                                  GLOBAL PARTNERSHIP




                                                             Naskah: Sahrudi/Gia Putri Foto: Sutanto/Istimewa


                                “EFISIENSI DARI SEGI WAKTU,                     hasil maksimal bagi negara. Oleh karena itu, setelah
                                BIAYA, SERTA TENAGA, PADA                       digabung, kami melakukan segmentasi bisnis secara
                                                                                tegas dan clear. Misal, dulu PT Len Industri bersaing
                                AKHIRNYA MENGHASILKAN NILAI                     dengan PT PAL dalam rangka revitalisasi kapal,
                                TAMBAH YANG MAKSIMAL BAGI                       sekarang kami berkolaborasi dalam mengejar suatu

                                PERUSAHAAN.”                                    proyek, begitu dapat, hasilnya kami bagi secara sesuai
                                                                                kompetensinya masing-masing. Dengan begitu terjadi
                                         epiawaiannya sebagai pengatur strategi   efisiensi dari segi waktu, biaya, serta tenaga, yang pada
                                         keuangan perusahaan holding merupakan   akhirnya menghasilkan nilai tambah yang maksimal
                                         alasan yang tepat bagi Menteri BUMN    bagi perusahaan,” ujarnya seraya menambahkan
                                K Erick Thohir untuk mendapuk Indarto           bahwa kunci utamanya dalam merumuskan penyatuan
                                Pamoengkas sebagai Direktur Keuangan, Mitigasi   BUMN adalah menghasilkan efisiensi dan memberikan
                                Risiko & SDM PT Len Industri (Persero)/DEFEND ID.   nilai tambah.
                                Betapa tidak, success story sebagai direktur yang
                                menangani masalah keuangan ini pernah dia cetak   MENUJU TOP 50 GLOBAL
                                saat menjabat sebagai direksi di PT Pupuk Indonesia   DEFENSE COMPANY
                                (Persero). Dengan sentuhan tangan dinginnya, dia   Kini, holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID
                                mampu meningkatkan kinerja operasional dan      berkomitmen sepenuhnya untuk membangun industri
                                keuangan Pupuk Indonesia secara signifikan.     pertahanan nasional yang maju, kuat, mandiri, berdaya
                                   Ketika ditemui di ruang kerjanya, Indarto banyak   saing dan terkemuka di pasar global, serta berusaha
                                bercerita tentang langkah yang dilakukannya bersama   mencapai target menjadi Top 50 Global Defense
                                direksi lain dalam upaya mewujudkan PT Len Industri   Company pada tahun 2024. Dia mengaku target
                                menjadi holding BUMN industri pertahanan yang   sangat challenging dan dibutuhkan kerja keras serta
                                terdiri dari PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia,   dukungan dari para stakeholder untuk mencapainya.
                                PT Pindad, serta PT Dahana. Dan, itu tak semudah   “Kami akan all out untuk mencapai target tersebut.
                                membalikkan telapak tangan.                     Ada beberapa strategi yang kami lakukan, antara
                                   “Mereka sebelumnya merupakan entitas terpisah   lain dengan meningkatkan kemampuan DEFEND ID
                                yang sering kali di lapangan saling bersaing. Dampak   melakukan pengembangan bisnis, dengan melakukan
                                persaingan ini adalah inefisiensi dan tidak memberikan   kerja sama dengan pelaku industri pertahanan di luar









               56   |
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61