Page 41 - Binder WO 109-014-Tahun ke-9 (1)
P. 41

NOVITA TAN
                                                      CEO REBRICKS INDONESIA

                                             OLAH SAMPAH

                                     JADI BERGUNA





                                                         Naskah: Nur Asiah | Foto: Istimewa
                                    “KAMI INGIN MEMBUAT PRODUK DAUR ULANG DENGAN

                                        HARGA KOMPETITIF, TAPI KUALITASNYA BERSAING.”



                               lastik kemasan saset mulai diperkenalkan   kecintaan terhadap alam di sekolah. Sementara, Ovy
                               pada tahun 1960-an sebagai solusi praktis   membantu orangtuanya mengelola usaha batu bata dan
                               dan ekonomis untuk pengemasan produk      paving block. Dari situ mereka terpikir untuk memanfaatkan
                      P konsumen, seperti sampo, detergen, dan           sampah plastik saset sebagai bahan membuat paving block.
                      makanan. Sayangnya, plastik kemasan saset sulit terurai,   Baik Novita maupun Ovy memang tidak memiliki latar
                      karena kebanyakan terbuat dari bahan yang tidak mudah   belakang pendidikan di bidang teknik, tetapi mereka
                      terdegradasi secara alami, seperti polietilena rendah atau   berdua berusaha untuk melakukan penelitian dengan
                      polipropilena.                                     merekrut seorang dosen teknik sipil. Selama lebih dari
                         Proses penguraian plastik ini memerlukan waktu yang   satu tahun, mereka mencari komposisi terbaik dan
                      sangat lama, menyebabkan dampak lingkungan yang    mengulik bagaimana bisa menghasilkan bata dengan
                      serius dan masalah sampah plastik. Beberapa plastik juga   campuran sampah plastik, tapi kualitasnya sama seperti
                      mengandung bahan tambahan yang membuatnya lebih    bata konvensional. Menciptakan produk baru yang belum
                      tahan lama dan sulit diurai oleh mikroorganisme alami.   pernah ada sebelumnya tentu merupakan tantangan yang
                      Selain sulit didaur ulang, sampah plastik kemasan juga   besar. “Kami ingin membuat produk daur ulang dengan
                      tidak memiliki nilai ekonomi, seperti halnya botol plastik.   harga kompetitif, tapi kualitasnya bersaing,” ujar Novita.
                         Kepedulian terhadap isu-isu lingkungan hidup,      Riset yang dilakukan sekian lama menghasilkan paving
                      terutama soal pencemaran lingkungan yang disebabkan   block yang pertama kali diluncurkan pada November
                      oleh sampah plastik yang tidak bisa didaur ulang (rejected   2019. Sampah plastik yang sudah dicacah berada dalam
                      plastic) membawa Novita Tan mendirikan Rebricks pada   lapisan bawah paving block. Dalam setiap paving block,
                      tahun 2018. Usaha ini dirintisnya bersama bersama sang   20% bahannya berisi sampah. Sementara itu, bagian
                      sahabat, Ovy Sabrina, karena memiliki visi yang sama   atas konblok yang langsung bersentuhan dengan udara
                      dalam gerakan hijau. Obrolan mereka tentang beberapa   panas dan air hujan dibuat tanpa plastik, sebagai upaya
                      jenis sampah plastik yang belum bisa didaur ulang dan   mencegah agar tidak ada mikro plastik yang terkikis oleh
                      diolah, membuat keduanya berpikir soal masa depan   air dan jadi mencemari alam.
                      generasi selanjutnya, bila sampah-sampah plastik yang   Setelah melalui hasil uji tekan di Balai Besar Bahan
                      belum bisa diolah kembali itu terus menumpuk dan   dan Barang Teknik, Kementerian Perindustrian, Rebricks
                      berdampak buruk kepada lingkungan.                 mendapatkan hasil bahwa produk yang mereka hasilkan
                                                                         memiliki mutu B. Bata-bata yang dihasilkan Rebrick teruji
                      TANTANGAN AWAL                                     bisa menahan beban 250 kg per centimeter persegi. Jadi,
                      Sebelum mendirikan Rebricks, Novita sendiri telah aktif   paving block mereka memenuhi standar untuk konblok
                      terlibat dalam kegiatan pengembangan masyarakat,   yang digunakan di lahan parkir, trotoar, dan taman. 
                      termasuk mengajarkan cara mengolah sampah melalui     Selain itu, mereka juga harus menghadapi bagaimana
                      Sekolah Harmoni Hijau yang bertujuan menyebarkan   mencari sampah plastik saset yang menjadi bahan



 40   |                                                                                                                    |  41
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46