Page 35 - Binder WO 111-001-Tahun ke-11
P. 35
“APA YANG HARUS KITA BERIKAN
ADALAH FASHION YANG MEMILIKI
KARAKTERISTIK, DARI BERBAGAI
WASTRA DI INDONESIA.”
Fokus pada kultur Jakarta, Poppy menilai berbagai unsur,
seperti corak budaya hingga turisme, bisa dipadukan dan
dinaikkan di platform IFW, menjadi sesuatu yang bisa
mem-branding Jakarta. Sedangkan Teranyam terinspirasi
dari konsep Jakarta sebagai melting pot, tempat
meleburnya anak semua bangsa sejak ratusan tahun
silam. Orang-orang dari Melayu, India, Cina, hingga
Eropa membawa tradisi masing-masing ke kota Jakarta
dan menciptakan akulturasi budaya.
“Lihat saja kebaya encim yang jadi ciri khas Jakarta.
Ada unsur Jawa bercampur Cina dan Eropa. Penggunaan
selendang pada kebaya misalnya, terpengaruh dari ‘sari’
India, bedanya sari merupakan satu kesatuan dengan kain
yang mereka gunakan. Jadi, desainer harus belajar juga
tentang sejarah sebagai sebuah identitas. Sejarah adalah
jendela untuk melihat ke masa depan, sehingga generasi
berikutnya memiliki kepribadian yang bisa memberikan
nilai tambah pada kreativitas-kreativitas yang dilahirkan di
Indonesia,” terangnya dengan bersemangat.
KOLABORASI INDUSTRI FASHION
Berkecimpung di dunia fashion lebih dari empat
dasawarsa membuat Poppy yakin bahwa fashion dapat
membantu meningkatkan perekonomian bangsa.
Fashion bahkan bisa menjadi jembatan diplomasi, karena
fashion tidak ada border-nya, tidak ada benderanya.
Semuanya masuk ke dalam rasa. Semua keindahan itu
sama. Kita melihat sesuatu indah, yang lain juga akan
merasakannya hal serupa, di mana pun berada.
Baru-baru ini, Poppy turut serta dalam misi
memperkenalkan kulit Garut melalui ajang Moscow
Creative Week. Berkolaborasi dengan Pemerintah
Kabupaten Garut, Poppy merancang produk fashion
| 35