Page 33 - Binder WO 115-005-Tahun ke-10 (1)
P. 33

ementerian Pemberdayaan Perempuan         desa/kelurahan yang mengembangkannya secara mandiri.
                               dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) tidak   Kabar baiknya, 119 dari 138 desa sudah mempunyai
                               hentinya mendorong inovasi dan penguatan   peraturan desa yang ramah perempuan dan peduli anak.
                      K demi melindungi perempuan dan anak dengan        Perjuangan KemenPPPA dalam pemenuhan hak dan
                      meningkatkan layanan bagi perempuan anak korban    kesejahteraan ibu dan anak, berbuah manis. Rancangan
                      kekerasan, baik cakupan maupun kualitas layanan.  Pada   Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak
                      2023, KemenPPPA mewujudkan berdirinya Rumah Aman   pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan resmi disetujui
                      bagi perempuan dan anak korban kekerasan, melakukan   menjadi Undang-Undang oleh DPR RI, belum lama ini.
                      penguatan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPA   “Kesejahteraan ibu dan anak perlu ditingkatkan
                      di daerah, dan mengintegrasikan layanan pengaduan Call   untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) dan
                      Center SAPA 129 yang telah terintegrasi di 34 provinsi.  generasi penerus bangsa yang unggul di masa depan.
                         KemenPPPA, kata Bintang, akan terus mendorong   Pembangunan SDM unggul ditentukan dari terpenuhinya
                      daerah-daerah untuk membentuk Unit Pelayanan       hak dan kebutuhan dasar ibu dan anak, khususnya pada
                      Teknis Daerah (UPTD) bagi Perempuan Anak di tingkat   seribu hari pertama kehidupan. Saya atas nama Pemerintah
                      daerah beserta penyediaan rumah aman. Termasuk     Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada
                      mengoptimalkan penggunaan Dana Alokasi Khusus      semua pihak yang berkontribusi terhadap penyelesaian
                      (DAK) dan sumber pembiayaan lain, agar penanganan   RUU ini,” ujar Bintang.
                      dan penuntasan kasus dapat lebih responsif. Terkait isu   Tak kalah penting, dia juga mendorong pendidikan
                      penanganan kekerasan perempuan yang juga menjadi   yang setara bagi anak-anak Indonesia dan bebas dari
                      fokus KemenPPPA, menunjukkan perubahan ke arah lebih   kekerasan seksual. Dalam merayakan rangkaian Hari Anak
                      baik yang ditunjukkan dari Survei Pengalaman Hidup   Nasional, KemenPPPA melaksanakan kegiatan Jelajah
                      Perempuan Nasional (SPHPN). Pada 2016 kasus prevelensi   SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak) yang dilakukan di 11
                      kekerasan perempuan tercatat 33%, namun di 2021 terjadi   titik di wilayah Jadetabek, salah satunya Sekolah Rakyat
                      penurunan prevelensi kekerasan menjadi 26,1%.      Ancol. Ketika bicara pemenuhan hak anak, ujar Bintang,
                         Sejumlah penghargaan diraih KemenPPPA pada 2023,   seluruh pihak harus mengupayakannya kepada semua
                      di antaranya Anugerah Keterbukaan Informasi Publik.   anak, termasuk anak-anak yang memerlukan perlindungan
                      Dengan nilai sangat baik dan menempati peringkat dua,   khusus, di antaranya karena keterbatasan ekonomi,
                      Anugerah Sistem Meritrokrasi pada manajemen ASN    mengalami kekerasan, dan mendapatkan perlakuan salah.
                      yang sangat baik, serta layanan SIMFONI PPA (Sistem   “Mulai dari pemenuhan hak tumbuh kembang anak,
                      Informasi Online Perempuan dan Anak) yang menjadi 1   mendapatkan perlindungan, berpartisipasi dan hak
                      dari 11 layanan publik terbaik di Indonesia. Untuk tahun   mendapatkan pendidikan. Pemenuhan hak anak-anak
                      2024, Bintang mengatakan pemberdayaan perempuan    Indonesia tidak hanya menjadi tanggung jawab orang
                      dan perlindungan anak akan terus ditingkatkan. Dia   tua, tapi juga bersama, baik guru, pemerintah dan dunia
                      mengungkapkan, KemenPPPA akan berfokus pada        usaha,” tambahnya. Pada 2024, KemenPPPA kembali
                      penguatan kelembagaan dan perbaikan pelayanan publik   mematri prestasi, yakni berhasil memperoleh Opini Wajar
                      yang dilaksanakan KemenPPPA, agar lebih maju. Terutama   Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan
                      terkait lima arahan prioritas Presiden Joko Widodo dengan   (BPK) Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Tahun
                      mengedepankan sinergi dan kolaborasi lintas sektor mulai   Anggaran 2023. Ini merupakan tahun ketujuh berturut-
                      dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, dunia   turut bagi KemenPPPA memperoleh Opini WTP.
                      usaha, hingga media.                                  “Opini WTP selama tujuh tahun berturut-turut adalah hasil
                         KemenPPPA juga akan terus mendorong             dari kerja keras, kerja sama, dan komitmen seluruh jajaran
                      pengembangan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan    KemenPPPA untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan
                      Peduli Anak (DRPPA/KRPPA) sebagai salah satu upaya   keuangan dan pelaporan. KemenPPPA akan terus berupaya
                      mempercepat implementasi 5 isu prioritas KemenPPPA.   mempertahankan prestasi ini dengan terus mengedepankan
                      Saat ini DRPPA/KRPPA sudah ada di 33 provinsi, 68   transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola yang baik dalam
                      kabupaten/kota, dan 138 desa/kelurahan. Hampir 200 lebih   setiap aspek pekerjaan KemenPPP," tutupnya.




 32   |                                                                                                                    |  33




                                                                                                                              07/08/24   09.58
       30-43 Empowering Women.indd   33
       30-43 Empowering Women.indd   33                                                                                       07/08/24   09.58
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38