Page 35 - Binder WO 115-005-Tahun ke-10 (1)
P. 35
enjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan menjadi 4,82% pada 2024. Menurutnya, masih terjadi
di Kabinet Indonesia Maju periode 2019- ketidaksesuaian ketenagakerjaan yang mengakibatkan
2024, Ida Fauziyah sukses menorehkan tingkat produktivitas tenaga kerja di Tanah Air masih di
M sederet kinerja positif sepanjang masa bawah rata-rata ASEAN.
jabatannya. Salah satunya adalah meraih dua penghargaan Di sisi lain, Ida juga tengah mendorong kemitraan
sekaligus, yakni Perempuan Inspiratif dan Pemimpin Publik dengan negara-negara anggota G20 untuk memanfaatkan
Populer 2024 pada ajang “5th Anniversary Indonesia Best teknologi. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan
50 CEO Awards, Popular Leader Awards, & 20 Inspiring masa depan ketenagakerjaan yang inklusif, berkelanjutan,
Women Awards 2024”. Kedua penghargaan tersebut dan tangguh. Menurutnya, teknologi merupakan alat yang
diraih berkat kerja keras dan ketekunannya selama ini. kuat untuk transformasi. Pemanfaatannya secara maksimal
Baginya, perjalanan ini tidaklah mudah, para perempuan bisa menciptakan lingkungan inklusif yang memungkinkan
telah menghadapi berbagai rintangan, prasangka, dan masyarakat, termasuk orang-orang dalam situasi rentan,
diskriminasi. Namun, nyatanya Kaum Hawa tidak pernah seperti penyandang disabilitas untuk berpartisipasi
menyerah. Mereka telah menunjukkan bahwa dengan sepenuhnya di pasar kerja.
tekad kuat, keberanian, dan kerja keras, tak ada yang tidak “Indonesia berkomitmen untuk menerapkan Prinsip-
mungkin untuk dicapai. Prinsip G20 untuk Integrasi Pasar Kerja bagi penyandang
Menjabat sebagai menteri, Ida mencurahkan seluruh disabilitas, memastikan mereka memiliki akses ke
perhatiannya pada kebijakan-kebijakan yang dia ambil. pekerjaan yang layak. Sangat penting bahwa transisi kita
Salah satunya adalah mendorong percepatan pengesahan tidak mengorbankan keselamatan dan kesehatan tenaga
Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah kerja. Tak hanya itu, dengan menerapkan kebijakan dan
Tangga (RUU PPRT) sebagai undang-undang (UU). Dia regulasi yang inklusif, kita dapat memanfaatkan potensi
menuturkan, “Pengesahan RUU menjadi UU ini dapat penuh sumber daya manusia kita, mempromosikan
menjadi landasan mengatur dan mengelola permasalahan kesetaraan gender, dan memberdayakan perempuan di
bidang ketenagakerjaan, terutama melindungi para semua sektor,” paparnya
pekerja domestik. Dengan adanya UU PPRT ini, persoalan- Bergelut di dunia politik sejak bertahun-tahun silam,
persoalan terkait pekerja domestik ini dapat kita selesaikan sepak terjang Ida pun patut diperhitungkan. Berkat
dan memiliki dasar hukum yang sangat jelas. Kalau kita keuletannya, dia bahkan pernah dinobatkan sebagai
bisa menyelesaikan permasalahan perlindungan pekerja Ketua Menteri Ketenagakerjaan tingkat ASEAN periodesasi
rumah tangga di hulu, hilir pasti akan mengikuti. Kita ingin 2020-2022, hal ini telah disepakati sejumlah menteri
perlindungan ini betul-betul jelas kepada mereka yang negara-negara ASEAN. Kesepakatan tersebut diambil
bekerja di sektor domestik.” dalam pertemuan tingkat Menteri Bidang Ketenagakerjaan
Selain itu, perempuan yang pernah menjabat sebagai Negara-negara ASEAN ke-26 atau The 26th ASEAN Labour
Wakil Ketua Badan Legislasi dan anggota Komisi II DPR Ministers Meeting (ALMM) dan pertemuan tingkat Menteri
RI ini juga memaparkan bahwa kondisi ketenagakerjaan Bidang Ketenagakerjaan negara-negara ASEAN ke-11.
di Indonesia terus mengalami perbaikan. Hal ini terlihat Keberhasilan Ida dalam memimpin sektor ketenagakerjaan
dari turunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) membuktikan bahwa dengan kerja keras dan visi yang
yang sebelumnya sebesar 5,45% pada tahun 2023, jelas, masa depan yang lebih baik dapat diwujudkan.
34 | | 35
07/08/24 09.58
30-43 Empowering Women.indd 35
30-43 Empowering Women.indd 35 07/08/24 09.58