Page 71 - Binder WO 118-008-Tahun ke-10
P. 71
elain kulinernya yang khas, Negeri Gajah malam. Tidak hanya menyaksikan keindahan dari lampion-
Putih atau Thailand juga memiliki sebuah lampion yang bertebaran hampir di setiap sudut kota, kita
festival budaya yang unik dan sayang untuk juga bisa menyaksikan berbagai atraksi menarik. Seperti
S dilewatkan. Salah satunya dikenal dengan nama tari-tarian tradisional, hingga parade yang berlangsung di
Yee Peng atau Yi Peng, acara tahunan ini selalu berhasil jalan-jalan utama kota.
menampilkan keindahan langit malam yang dipenuhi Setelah menyaksikan perayaan dan prosesi selama
ribuan lampion. Memancarkan cahaya yang teduh nan Yee Peng Festival, tak lengkap rasanya jika tidak turut
memanjakan mata, nama perayaan ini memiliki makna memanjakan lidah dengan penganan khas. Selain Tom
Yi (dua) dan Peng (bulan purnama). Seperti namanya, Yam yang telah dikenal dunia, kita juga harus mencicipi
prosesi Yee Peng diadakan pada malam bulan purnama Yam Nua, yakni daging sapi yang telah dipanggang hingga
di bulan kedua belas dalam kalender lunar atau pada matang sempurna dan diiris tipis-tipis. Memiliki rasa yang
bulan November dalam perhitungan masehi. Disebut juga asam dan pedas, irisan daging tersebut dicampur dengan
dengan ‘Festival Cahaya’ atau ‘Festival Lan Na’, mulanya berbagai sayuran segar seperti bawang merah, potongan
tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Kerajaan Lan Na pada tomat, hingga daun ketumbar.
abad ke-13 silam.
Di awal kemunculannya, Yee Peng merupakan
sebuah perayaan kuno yang diadaptasi dari asal usul
Brahmana dan erat kaitannya dengan budaya Kerajaan
Lan Na Thailand Utara. Budaya ini didasarkan pada
adat istiadat Buddha dan Hindu pada masa itu. Tradisi
ini biasa dilakukan sebagai tanda berakhirnya musim
badai dan berangin serta memasuki musim dingin. Pada
pelaksanaannya, mereka tidak hanya membuat ribuan
lampion, tapi puluhan lilin dan lampu juga dinyalakan.
Cahaya-cahaya indah tersebut kemudian ditempatkan di
pintu masuk toko, rumah, dan kuil.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, membuat
lampu atau menyumbangkannya ke rumah ibadah,
hingga tempat-tempat suci merupakan salah satu cara
untuk mendapatkan pahala. Pancaran cahaya dari lilin dan
lampion selalu dianggap penting dalam budaya Buddha,
karena melambangkan transisi atau perjalanan yang penuh
cahaya menuju masa depan yang lebih indah. Proses
melepaskan lentera ke langit pun diyakini membawa
keberuntungan dan kemakmuran. Tidak hanya itu, cahaya
dari lampion juga dipercaya bisa menghilangkan nasib
buruk dan kemalangan di masa mendatang. Saat lentera
perlahan terbang ke langit, hal itu dipandang sebagai cara
untuk melepaskan kekhawatiran dan energi negatif.
Satu minggu sebelum Festival Yi Peng berlangsung,
masyarakat umumnya sudah mulai memeriahkan suasana
di sekitar rumahnya dengan memasang berbagai lampion
warna warni. Berlangsung di kota Chiang Mai, Yi Peng
Festival umumnya berlangsung bersamaan dengan tradisi
Loy Krathong, menghasilkan kombinasi menawan antara
lentera sungai dan lampion yang beterbangan di langit
| 71
30/09/24 20.53
70-71 Culture & Festive.indd 71
70-71 Culture & Festive.indd 71 30/09/24 20.53