Page 196 - Biografi Letjen TNI Anto Mukti Putranto rev 1
P. 196
itu Putranto juga disenangi oleh anak buah, karena dia pasti menghubungi keluarganya. Karena dulunya
memang Putranto itu cerdas dan pintar. Perilaku saya sering tekankan kepada dia, “Kamu jadi Jendral
Putranto itu sangat menghargai orang. Meski karena anak buahmu, kalau anak buahmu tak dukung,
pangkatnya sudah tinggi, dan seniornya pangkatnya tak akan kamu jadi seperti ini”.
masih rendah, Putranto memanggil ‘Komandan’ Tak hanya dengan anak buah, sama teman-temannya
ke seniornya itu. Dan sampai sekarangpun dia yang setingkat dia juga baik. Dia bisa menerapkan
panggil saya masih ‘Komandan’. Putranto pernah yang tiga itu, sebagai bapak, atasan, dan guru. Apa
mengatakan ke saya, “Kalau saya tak dibina sama yang saya praktekkan dulu ke dia, selalu diikuti.
Komandan, saya tidak akan menjadi jendral bintang Soal profesionalitas, sangat baik. Contoh kecil, ada
tiga”. Ini membuat saya kagum dengan dia. Selain lomba lari maraton 45 kilometer memperingati HUT
itu, meski pangkatnya sudah tinggi, dia sama bekas Batalyon, waktu itu, dari jabatan sopir, tukang masak
anak buahnya atau dengan anak buahnya selalu sampai Komandan Batalyon mengikuti lomba tersebut.
bersikap baik. Jadi meski bekas anak buahnya yang Putranto bagus dan profesional dalam mengikuti
berpangkat Prada dan sudah purnawirawan, dia lomba lari tersebut, dia mampu sampai finish dalam
masih menghubungi anak buah nya tersebut. Kadang- lari 45 kilometer itu. Biasanya kalau pangkat sudah
kadang ‘kan TNI yang sudah pangkat Jendral, mana tinggi atau perwira ada lomba tersebut dia cape
sempat dia untuk menghubungi anak buah. Kalau langsung naik angkot, kalau dia tidak, menyelesaikan
Putranto masih menghubungi, apalagi kalau anak lari tersebut dengan bagus dan sampai finish.
buah atau mantan anak buahnya ada yang meninggal Profesional dalam kerjaan juga dilaksanakan oleh
178