Page 101 - Teh DETE
P. 101
tahu berbagai macam informasi yang memungkinkan bisa memberikan
dampak positif bagi kemajuan koperasi itu sendiri. Karena pemerintah
adalah mitra penting koperasi, termasuk bank. Misalnya, apabila sumber
permodalan berasal dari bank, koperasi juga dituntut harus ‘cerdas’
memanfaatkan program relaksasi dan restrukturisasi kredit yang diinisiasi
OJK. Tentu saja, prinsip kehati-hatian dan profesionalitas harus senantiasa
dilakukan koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya, khususnya
ketika memberikan fasilitas kredit kepada para anggota.
INOVASI PRODUK SESUAI KEBUTUHAN
Hal lain yang perlu dikembangkan dalam membangun koperasi di
tengah pandemi ini adalah inovasi produk. Penggiat koperasi harus
mampu membuat produk baru yang sangat relevan dengan kebutuhan
masyarakat saat ini. Dalam konteks koperasi produsen melakukan
terobosan berdasarkan kebutuhan konsumen adalah strategi bertahan di
tengah pandemi. Misalnya, koperasi batik untuk sementara dapat beralih
memproduksi masker kain yang sekarang dibutuhkan masyarakat.
Melalui sentuhan kreativitas, masker batik tidak sekadar penutup
mulut, tetapi juga bernuansa budaya. Selain itu, koperasi produsen
juga dapat memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) dan kebutuhan para
tenaga medis lainnya. Atau menjual makanan sehat yang bisa mendukung
stamina tubuh. Bisnis kuliner atau makanan saat ini sudah terlihat mulai
maju dan berkembang seperti sedia kala. Namun, perlu dingat, selalu
menjaga standar kualitas produk menjadi suatu hal yang penting untuk
diperhatikan. Termasuk membuat kemasan yang menarik dalam rangka
penguatan branding.
KOLEKTIF & PENGUATAN SDM
Dalam pengembangan koperasi perlu juga dibuat merek kolektif. Ide ini
sebenarnya sudah digagas oleh Teh Dete sebagai penggerak koperasi.
Sejak dua tahun terakhir dia aktif mengampanyekan penggunaan merek
87