Page 29 - Teh DETE
P. 29
Sementara, sumbangan usaha mikro terhadap PDB pada tahun 2020 hanya
sekitar 37,3%. Turun signifikan dari kontribusi UMKM sebesar 60,3% terhadap
total PDB pada 2019 atau sebelum pandemi. Kondisi ini merupakan kontribusi
UMKM yang terendah sejak 2010. Dengan jumlah UMKM yang begitu besar,
tak bisa dipungkiri jika memiliki peranan yang sangat besar. Setidaknya ada
beberapa peran inti UMKM bagi perekonomian nasional. Pertama, UMKM
hadir untuk mengurangi rentang jarak kemiskinan dan memberikan peluang
bagi pelaku usaha untuk membuka lapangan kerja baru. Penyerapan tenaga
kerja yang tinggi bisa mengurangi kemiskinan, sehingga berkurangnya angka
pengangguran di Indonesia. Dari data UMKM yang dimiliki oleh Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, angka pertumbuhan pelaku UMKM
selalu naik dari tahun ke tahun. Misal, tahun 2018, UMKM mampu menyerap
tenaga kerja hingga 120 jutaan orang. Ini menunjukkan sinyal bagus bagi
masyarakat, karena semakin terbuka lebarnya peluang untuk tenaga kerja.
Kedua, UMKM berperan penting untuk meratakan perekonomian nasional.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia perlu bekerja secara ekstra untuk bisa
mencapai kesejahteraan. Kehadiran UMKM dianggap mampu meratakan
perekonomian di berbagai pelosok. Masyarakat di daerah terpencil bisa me-
menuhi kebutuhannya tanpa perlu mengunjungi kota besar. Apalagi jumlah
total UMKM di sini mencapai 99,9% dari total unit usaha di Tanah Air, sehingga
memiliki peran besar dalam menyumbang perekonomian yang merata.
Ketiga, peran UMKM dalam memberikan devisa tidak boleh disepelekan.
Negara yang berbentuk kepulauan memberikan benefit lain bagi Indonesia
dalam mengembangkan UMKM. Usaha kecil, mikro, dan menengah ini dinilai
mampu menyumbang devisa bagi negara. Sumber-sumber devisa tersebut
antara lain, adanya ekspor barang dan jasa ke negara lain serta kehadiran
wisatawan asing yang berbelanja di dalam negeri.
15