Page 27 - Teh DETE
P. 27

Lebih dari itu, kegiatan UMKM juga bahkan berlangsung di dalam rumah. Era
                 digital saat ini memberikan efek luar biasa bagi perkembangan UMKM di dalam
                 negeri. Setiap orang bisa menjadi pelaku UMKM, hanya dari dalam kamar saja
                 dapat memasarkan produknya secara online, meskipun belum memiliki perizinan
                 usaha. Seseorang tak perlu memiliki toko offline, karena lewat smartphone dia
                 bisa mendulang untung.
                    Berjualan secara online, tak dipungkiri menjadi cara bagi pelaku UMKM untuk
                 tetap eksis di tengah pandemi. Alhasil, aktivitas  ekonomi masyarakat Indonesia
                 saat ini pun mulai bergeser dari sistem konvensional menjadi digital. Dampaknya
                 luar biasa hebat! Ketangguhan ‘Si Kecil’ UMKM beradaptasi diharapkan menjadi
                 kekuatan besar di era pandemi untuk menjaga stabilitas perekonomian. Pada era
                 pandemi ini transformasi digital tampaknya bisa menjadi salah satu jalan keluar.
                 UMKM tidak perlu lagi mengandalkan kontak fisik dengan pelanggan dan beralih
                 ke digital untuk melakukan transaksi. Sayangnya, menurut data dari Badan Pusat
                 Statistik, dari sekitar 64 juta UMKM hanya 13% saja yang sudah beralih atau
                 terhubung  ke  digital.  Sisanya,  sekitar  87%  UMKM  masih  mengandalkan layanan
                 offline, mulai dari aktivitas jual beli, pembukuan, perpajakan, dan lain sebagainya.


                 MEMILIKI PERAN BESAR
                 Pandemi Covid-19 telah membawa perekonomian nasional dan global ke arah
                 resesi ekonomi. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan
                 global yang negatif atau terkontraksi. Perekonomian nasional sendiri, baru
                 mengalami kontraksi pada triwulan II tahun 2020 dengan catatan pertumbuhan
                 ekonomi -5,3%.
                    Kontraksi tersebut terutama disebabkan penurunan konsumsi rumah
                 tangga. Akibat pembatasan sosial untuk mencegah Covid-19, penurunan
                 belanja investasi termasuk untuk pembangunan dan perolehan aset tetap, lalu
                 penurunan realisasi belanja pemerintah termasuk belanja barang.








                                                  13
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32