Page 39 - Teh DETE
P. 39

sulitan mendatangkan pelanggan, begitu pun sebaliknya calon pembeli
                 takut keluar rumah,” ujar Teh Dete dengan nada serius.
                    Sebanyak 84% UKM dan 82% Usaha Menengah dan Besar (UMB) mengalami
                 penurunan pendapatan sejak pandemi Covid-19 terjadi. Data ini didapatkan
                 dari survei Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap 34 ribu pengusaha UMK dan
                 UMB dari berbagai daerah di Indonesia. Survei dilakukan pada 10-26 Juli 2020.
                 Akomodasi dan makanan minuman menjadi sektor terdampak paling signifikan.
                 Sebanyak 92,47% dari responden yang bergerak di sektor ini menyatakan
                 mengalami penurunan pendapatan curam.
                    Itulah sebabnya, Teh Dete tergugah untuk menyambung kembali mata
                 rantai perekonomian yang terputus di masyakarat. Dia tergerak berperan
                 serta menyemangati dan mencari jalan keluar untuk menghidupkan kembali
                 napas UMKM dan koperasi, agar bisa perlahan-lahan bangkit kembali. Ber-
                 bagai terobosan digali, misalnya pelaku UMKM yang gaptek segera diberikan
                 pelatihan untuk melek teknologi, sehingga bisa berjualan secara  online.
                 Tak hanya proses digitalisasi, urusan  packaging, pengantaran, branding,
                 dan kualitas produk perlu ditingkatkan, sehingga aktivitas  repeat order  bisa
                 terwujud. Pada masa pandemi sekarang ini menurutnya geliat UMKM kembali
                 dipertaruhkan, apakah bisa kembali menjadi  backbone  perekonomian
                 Indonesia pada saat krisis?
                    Namun, Teh Dete berpendapat situasi perekonomian sekarang dapat
                 diselamatkan, berkat adanya komunitas UMKM dan berbagai komunitas
                 lainnya. “Gerakan-gerakan membeli dari kawan sendiri, mem-follow dan like
                 Instagram atau YouTube produk teman, maupun me-repost, dan bangga
                 memakai baju buatan teman mesti terus digalakkan. Sehingga, akhirnya
                 komunitas ini benar-benar bermanfaat untuk men-support produk para pelaku
                 UMKM. Ini sudah kami lakukan dalam PBA yang 80% anggotanya adalah UMKM
                 dan 20% lainnya para profesional. Kami semua bahu-membahu memperkenalkan
                 kepada masyarakat produk-produk UMKM Alumni Unpad yang menjadi bagian
                 dari PBA. Selain itu, ada juga satu merek bersama atau kolektif bernama Lupba.
                 Dibuat agar UMKM tidak kelelahan berjalan sendiri dari menyiapkan barang


                                                  25
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44