Page 41 - Teh DETE
P. 41
terus bergerak mendukung perekonomian rakyat. Karena sektor ini ber-
kontribusi pada PDB, yaitu mencapai 61,07%. Selain itu, UMKM termasuk
besar perannya dalam menyerap tenaga kerja, yakni sebesar 97% dari total
pekerja di Tanah Air.
Itulah sebabnya, pemerintah telah menggelontorkan berbagai macam
stimulus. Di antaranya program restrukturisasi pinjaman dan subsidi bunga
bagi UMKM, Subsidi KUR, KUR Super Mikro untuk plafon hingga Rp10 juta
dengan bunga 0%. Sementara khusus untuk koperasi, dilakukan perkuatan
modal kerja Koperasi melalui LPDB-KUMKM.
“Perluasan pasar dan penyerapan produk KUMKM dilakukan melalui 40%
belanja K/L yang dialokasikan untuk menyerap produk UMKM. Hal tersebut
dilakukan melalui laman UMKM dan Bela Pengadaan dengan potensi men-
capai Rp321 triliun. Kemudian belanja BUMN yang di bawah Rp14 miliar
berpotensi setidaknya Rp35 triliun dengan 27 kategori produk. Kemitraan
bersama usaha besar juga sangat diperlukan sekarang ini. Menghubungkan
produk UMKM sebagai barang input usaha besar didorong dengan insentif
bagi usaha besar yang bermitra dengan UMKM. Kami melakukannya untuk
menjaga agar mereka tetap bertahan di tengah pandemi, sembari mem-
persiapkan diri untuk lebih kuat ke depannya,” papar Teten dalam acara
Festival #SampoernaUntukUMKM bertajuk Memajukan Ekonomi Kerakyatan
untuk Kesejahteraan Bangsa beberapa waktu lalu. Pemerintah membutuhkan
peran aktif semua pihak, untuk bersama-sama mempersiapkan UMKM yang
tangguh, bangkit kembali dari pandemi Covid-19, serta mampu berdaya
saing di pasar domestik maupun global secara profesional.
HARUS BERORIENTASI EKSPOR
Eksistensi UMKM PBA yang jumlah anggotanya sekitar 750-an ini semakin
hari semakin diperhitungkan gerakannya oleh berbagai pihak. Baik
swasta maupun kalangan pemerintah, tak terkecuali di mata Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI. Salah satu indikatornya adalah diundangnya
20 pelaku bisnis UMKM Alumni Unpad yang diwadahi oleh PBA sebagai
27