Page 50 - Binder MO 263-001-Tahun ke-21
P. 50
ART PERFORMANCE
Dag Dig Dug merupakan
naskah drama karya
Putu Wijaya yang tak
lekang oleh zaman.
Slamet Rahardjo
membuat perubahan-
perubahan kecil dari
naskah asli, namun tetap
menampilkan roh cerita
utamanya. Ia membuat
sampai enam revisi.
“DAG DIG DUG” S sejak 1968, kembali berpentas
etelah lama vakum, Teater
Populer, yang telah berdiri
MENGHIDUPKAN KISAH YANG dengan menampilkan naskah karya
Putu Wijaya, Dag Dig Dug. Pementasan
TAK LEKANG OLEH ZAMAN ini disutradarai oleh Slamet Rahardjo
Djarot, aktor kawakan sekaligus salah
satu pendiri Teater Populer.
Dag Dig Dug menggambarkan
Naskah: Gia Putri Foto: Dok. Image Dynamic kehidupan sepasang suami-istri berusia
lanjut yang tak dikaruniai anak. Mereka
menjalani hari-hari dengan mengelola
sebuah rumah indekos di rumah besar
peninggalan masa lalu. Namun, kehidupan
mereka yang tampak tenang itu mulai
berguncang ketika sebuah telegram
datang membawa kabar duka: Chaerul
Umam, seorang mahasiswa indekos yang
dikenal baik hati, tewas dalam kecelakaan.
Suami istri itu sangat terpukul oleh
kematian Chaerul, meskipun mereka harus
membohongi diri sendiri dengan berpura-
pura mengenalnya lebih dekat.
50 |