Page 51 - Binder MO 263-001-Tahun ke-21
P. 51

Ketegangan semakin meningkat      pemeran Bapak dalam Dag Dig Dug,     seperti sekarang.”
                  ketika dua utusan datang membawa     menyebut teater sebagai rumahnya.       Selain menampilkan aktor dan
                  uang santunan untuk keluarga Chaerul.   “Pementasan ini membawa saya      aktris kawakan, Slamet Rahardjo dan
                  Namun, jumlah yang tertera dalam     kembali ke rumah saya, teater. Usia   Niniek L. Karim, pementasan ini juga
                  tanda terima tidak sesuai dengan jumlah   bukan halangan; sebagai pemain, saya   menghadirkan aktor Reza Rahadian,
                  uang yang diserahkan. Masalah semakin   menghafal 47 halaman. Dag Dig Dug   Donny Damara, Jose Rizal Manua, Kiki
                  runcing ketika mereka mulai berselisih   menghadirkan situasi yang membuat   Narendra, dan Onkar Sadawira.
                  tentang bagaimana uang itu seharusnya   penonton merenung dan tertawa getir,   Pementasan ini menandai debut
                  digunakan.                           menghadapi kekacauan dalam diri      Paquita Widjaja sebagai produser.
                     Di tengah kebingungan dan         manusia dan sekitar. Dialog yang kadang   Berawal dari karier sebagai vokalis di
                  kekecewaan, konflik personal semakin   tak berujung, seolah ditujukan bukan   tahun 1980 dan membintangi sejumlah
                  terkuak, memperlihatkan ketegangan   hanya untuk lawan main, tapi untuk   film, Paquita tak bisa melupakan
                  yang tumbuh antara suami-istri itu   penonton dan situasi sekarang. Lakon ini   pengalaman berlakon dalam Perhiasan
                  serta orang-orang di sekitar mereka.   sangat relevan dengan kondisi terkini,   Gelas produksi Teater Populer di era
                  Di sisi lain, Cokro, pembantu rumah   bukankah kita sering dibuat deg-degan   akhir kepemimpinan Teguh Karya.
                  tangga yang selama ini diperlakukan   belakangan ini?” tuturnya.          Ketika Slamet Rahardjo dan Niniek L.
                  sewenang-wenang oleh majikannya, ikut   Slamet Rahardjo dan Niniek L. Karim   Karim memintanya menjadi produser,
                  terjebak dalam pertikaian ini, semakin   kembali tampil bersama memerankan   ia melihat kesempatan ini sebagai cara
                  menambah kompleksitas hubungan di    pasangan lanjut usia dalam Dag Dig   untuk memberi kembali kepada Teater
                  rumah tersebut.                      Dug. Ini bukan kebetulan, karena     Populer, tempat ia pernah bergabung di
                     Dengan penuh emosi, ketegangan    keduanya pernah terlibat dalam lakon   generasi terakhir.
                  ini menggambarkan bagaimana          yang sama pada 1977 di Taman Ismail     Samuel Wattimena, yang dikenal
                  persoalan kecil bisa berkembang      Marzuki, disutradarai oleh Slamet    sebagai perancang busana, berperan
                  menjadi konfrontasi besar, membuka   Rahardjo saat mereka berusia 28 tahun.   sebagai produser bersama Paquita dalam
                  luka lama dan memperlihatkan sisi gelap   Kini, 48 tahun kemudian, mereka   pementasan ini. Bagi Samuel, ini adalah
                  dari kehidupan yang tampaknya biasa-  kembali ke pentas yang sama.        langkah untuk lebih berkontribusi pada
                  biasa saja.                             Niniek L. Karim, yang juga seorang   dunia teater, setelah hampir 20 tahun
                     Dag Dig Dug merupakan naskah      pengajar di Fakultas Psikologi UI    terlibat dalam berbagai pementasan dan
                  drama karya Putu Wijaya yang tak     dan peraih berbagai penghargaan      pembuatan film bersama Teater Populer
                  lekang oleh zaman. Slamet Rahardjo   aktris terbaik, mengungkapkan, “Saya   sebagai penata dan pengarah kostum.
                  membuat perubahan-perubahan          menerima tantangan akting ini bukan     Pementasan yang juga
                  kecil dari naskah asli, namun tetap   hanya karena naskahnya menarik, tetapi   dipersembahkan oleh Bakti Budaya
                  menampilkan roh cerita utamanya. Ia   juga sebagai penghormatan saya kepada   Djarum Foundation bekerja sama dengan
                  membuat sampai enam revisi.          Teguh Karya, pendiri Teater Populer.   AP Production ini digelar pada 25 – 26
                     Slamet Rahardjo, sutradara sekaligus   Tanpa beliau, saya tidak akan menjadi   Januari 2025 di Teater Salihara, Jakarta. n


                                                                                                                            |  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56