Page 27 - Binder MO 210
P. 27

Jumlah penderita hipertensi di dunia tercatat terus meningkat setiap

                              tahunnya. Satu dari tiga orang di dunia terdiagnosis hipertensi,
                             dan hanya sebesar 36,8% antara para penderita hipertensi yang
                         mengkonsumsi obat. Apabila dibiarkan, diperkirakan pada tahun 2025

                           akan ada sebesar 1,5 miliar orang terkena hipertensi. Untuk saat ini,
                             jumlah perkiraan penduduk dunia yang meninggal setiap tahun
                           akibat hipertensi dan komplikasinya adalah sebesar 9,4 juta orang.



                            erdasarkan data dari World   kata Ketua Umum Yayasan Jantung    dirinya hipertensi dan baru diketahui
                            Health Organization (WHO),   Indonesia, Esti Nurjadin.          setelah terjadi komplikasi. Sebagian
                            hipertensi yang tidak         Hipertensi adalah keadaan         besar penderita hipertensi tidak
                  B mendapat penanganan                terjadinya peningkatan tekanan darah   mengetahui bahwa dirinya mengidap
                  yang baik menyebabkan komplikasi     sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih,   hipertensi sehingga tidak mendapatkan
                  seperti stroke, penyakit jantung koroner,   dan diastolik mencapai mmHg atau   pengobatan. Kerusakan organ
                  diabetes, gagal ginjal dan kebutaan.   lebih. Sampai saat ini hipertensi masih   target akibat komplikasi hipertensi
                  Stroke (51%) dan penyakit jantung    merupakan momok di masyarakat,       akan tergantung kepada besarnya
                  koroner (45%) merupakan penyebab     tetapi sebenarnya penyakit ini bisa   peningkatan tekanan darah dan
                  kematian tertinggi. Dalam rangkaian   dicegah dengan rajin memeriksa      lamanya kondisi tekanan darah yang
                  kegiatan terkait Hari Hipertensi Sedunia,   tekanan darah secara berkala.  tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
                  Yayasan Jantung Indonesia bersama-      “Hipertensi termasuk salah satu      ‘’Dari total jumlah pasien dengan
                  sama dengan Perhimpunan Dokter       dari lima penyakit yang paling banyak   penyakit jantung, sebanyak 70-75%nya
                  Spesialis Kardiovaskular Indonesia   dialami masyarakat di Indonesia. Salah   ternyata juga mengalami hipertensi. Kita
                  (PERKI) mengadakan webinar yang      satu major reformation yang akan     sebisa mungkin harus menumbuhkan
                  membahas mengenai hipertensi         kami lakukan adalah bisa mengurangi   kesadaran diri kita semua untuk
                  dan gaya hidup sehat dengan          prevalensi penyakit hipertensi dari   melakukan cek kesehatan, melakukan
                  tujuan memberikan edukasi kepada     hulu ke hilir dengan lebih banyak    pengukuran tekanan darah secara rutin,
                  masyarakat bagaimana mencegah dan    menitikberatkan di hulu. Kami        dan mencegah serta mengendalikan
                  mengendalikan hipertensi. Webinar    memprioritaskan untuk mengedukasi    hipertensi dengan memodifikasi gaya
                  ini juga didukung oleh Kementerian   masyarakat bagaimana cara            hidup seperti rajin berolahraga juga
                  Kesehatan Republik Indonesia sebagai   menghindari risiko hipertensi, karena   membatasi asupan garam. Untuk
                  penyelenggara urusan pemerintahan    mencegah selalu lebih baik daripada   mencegah hipertensi, dianjurkan untuk
                  bidang kesehatan.                    mengobati,” papar Ir. Budi Gunadi    membatasi asupan garam paling banyak
                     “Hipertensi yang merupakan salah   Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan   5 gram sehari atau setara dengan satu
                  satu faktor risiko penyakit jantung   Republik Indonesia, yang hadir sebagai   sendok teh,” ujar Dr. dr. Isman Firdaus,
                  koroner tidak hanya menyerang mereka   pembicara kunci dalam webinar ini.  SpJP(K), FIHA, Ketua Perhimpunan
                  yang sudah lanjut usia tapi juga generasi   “Hal utama yang harus dilakukan   Dokter Spesialis Kardiovaskular
                  milenial. Sayangnya hingga saat ini,   adalah meningkatkan awareness      Indonesia (PERKI).
                  masih banyak yang belum menyadari    masyarakat untuk melakukan deteksi      “Dengan penguatan di sisi
                  tentang bahaya hipertensi. Kenaikan   dini secara berkala untuk pencegahan   promotif dan preventif, harapan kami
                  prevalensi penyakit tidak menular    dan mengendalikan hipertensi. Terapkan   ke depannya akan semakin banyak
                  ini berhubungan erat dengan pola     gaya hidup CERDIK, yaitu Cek kesehatan   masyarakat, khususnya generasi
                  hidup, antara lain merokok, konsumsi   secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin   milenial, yang sadar akan pentingnya
                  minuman beralkohol, rendahnya aktivitas   melakukan aktivitas fisik, Diet seimbang,   mencegah dan mengendalikan
                  fisik, rendahnya konsumsi sayur dan   Istirahat cukup, dan Kelola stres,” jelas   hipertensi yang berdampak bagi kinerja
                  buah, serta tingginya konsumsi gula   dr. Cut Putrie Arianie, MH.Kes, Direktur   kesehatan jantung. Apabila tidak terjadi
                  garam lemak. Kemajuan teknologi      Pencegahan dan Pengendalian Penyakit   peningkatan tren penyakit katastropik,
                  yang membuat semua serba mudah       Tidak Menular (P2PTM) Kementerian    beban pembiayaan BPJS Kesehatan pun
                  menyebabkan orang jadi kurang        Kesehatan Republik Indonesia.        dapat ditekan dan kita dapat menjadi
                  melakukan aktivitas fisik. Tuntutan     Hipertensi disebut sebagai silent   negara yang memiliki bangsa yang sehat
                  pekerjaan dan kurangnya istirahat    killer karena sering terjadi tanpa keluhan,   dan kompetitif serta dapat bersaing di
                  dapat menyebabkan timbulnya stres,”   sehingga penderita tidak mengetahui   dunia global,” tutup Esti. n


                                                                                                                            |  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32