Page 69 - Binder MO 210
P. 69

urnawirawan perwira           “Sejak dari zaman kuno, Tari Bedaya   Sekar Suwun, Bedaya Sindet, Bedaya
                            tinggi TNI Angkatan Udara,   dan Tari Serimpi sudah memiliki    Ngenceng Sampur, Bedaya Ukel,
                            Marsma (purn) Akbar        kedudukan khusus di keraton Jawa, tidak   Bedaya Manah, Bedaya Tanjak, dan
                  P Linggaprana, menciptakan           dapat disamakan dengan tari pentas lain   Bedaya Tanding. Dari situ pulalah, dia
                  karya lukis bertema Tari Serimpi. Dengan   karena sifatnya yang sakral, termasuk   mendapatkan 20 konsep karya lukis.
                  detail dia menggambarkan kostum Tari   pusaka keraton. Dahulu tari ini hanya   Saat ini sudah menyelesaikan lima
                  Serimpi; mekak, sampur, slepe, ketu   boleh dipentaskan oleh orang-orang   karya, yang berjudul Bulan Seprauh
                  irah-irahan, gelang, juga tatanan rambut,   pilihan keraton,” tambah Lingga.  Bayang, Sedekah Laut, Mulan Merindu,
                  dan riasannya. Gerakan-gerakan tari     Dalam pertunjukannya, Tari        dan Wulan Merindu. Karya tersebut
                  juga tergambar, wiraga yang begitu kuat   Serimpi selalu menampilkan kisah-  mendapat sambutan hangat dari
                  terlihat di dalam ilustrasinya. Penari yang   kisah pahlawan, seperti Mahabarata,   penikmat seni saat dipamerkan dalam
                  ayu, dengan wajah teduh dan kalem    Ramayana, Menak, Purwa, dan sejarah   pameran bertajuk “Bingkai Seni Bagimu
                  dikenali benar olehnya, dan digoreskan   Jawa lainnya. Tari Serimpi, kata Lingga,   Negeri, Semangat Berkarya di Tengah
                  dalam karya lukisnya.                adalah simbol abadi pertarungan dua   Pandemi” di Perpustakaan Nasional,
                     Lukisan Lingga mengawinkan antara   hal yang bertentangan, yakni baik/buruk,   beberapa waktu lalu.
                  kontemporer dengan kontepelasi masa   benar/salah, serta akal/nafsu.         “Saat sudah membuat dua sketsa
                  lalu. Dia adalah seorang intelektual,   Lingga menuturkan, dalam          baru, yakni asal Bedaya Tanding
                  gambaran yang diambil dari citraan itu   melahirkan seri lukis Tari Serimpi ini, dia   dan Bedaya Manah yang saya beri
                  pada akhirnya mengangkat multitafsir.  harus melakukan proses yang panjang.   judul Srikandi Kembar. Saya akan
                     Tari Serimpi sendiri merupakan salah   “Saya melakukan riset dan membaca   menabung karya untuk kemudian
                  satuan tarian Jawa klasik dari Kerajaan   beberapa buku untuk mengetahui   menggelar pameran tunggal. Saya
                  Mataram Islam di masa pemerintahan   informasi detail, di antaranya kekuatan   berharap melalui karya lukis yang saya
                  Sultan Agung. Namun, seiring dengan   filsafat dari tari itu sendiri, kapan tari   ciptakan dapat menjadi langkah nyata
                  adanya perjanjian Giyanti yang dilakukan   ini dibawakan, gerakan, ritual, hingga   untuk melestarikan budaya Indonesia,
                  pihak VOC dengan Sunan Pakubuana     ornamen yang dipakai,” ungkap pria   khususnya budaya Jawa,” pungkas pria
                  III pada 1755, Kerajaan Mataram      yang sebelumnya telah melahirkan karya   kini tengah sibuk mempersiapkan diri
                  pecah menjadi dua, yakni Kasultanan   lukis bertema Tari Bedhaya.         untuk turut andil penyelenggaraan
                  Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta      Ada 20 sikap dasar dari seorang   Pameran Seni Rupa Nusantara dalam
                  berimbas pada Tari Serimpi. Di mana   penari, sambung dia, seperti Serimpi   rangka Pekan Kebudayaan Nasional
                  terjadi perbedaan gerakan pada dua   Linggih Rakit, Serimpi Nyembah,      (PKN) 2021 yang akan digelar pada 22
                  kerajaan tersebut meski inti tariannya   Serimpi Jengkeng Ngenceng, Serimpi   September hingga 22 Oktober 2021
                  masih sama.                          Dodok Nglayang, Serimpi Sirig, Serimpi   mendatang di Galeri Nasional. n


                                                                                                                            |  69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74