Page 83 - Binder MO 220
P. 83
eberapa waktu lalu, wayang pertunjukan wayang. Sekali lagi, menjadi
sempat ramai dibicarakan bentuk akulturasi budaya, wayang juga
banyak orang. Wayang kulit digunakan untuk menyebarkan agama
B sendiri sebenarnya telah Islam di beberapa titik, khususnya pulau
menjadi salah satu bagian dari tradisi Jawa. Sunan Kalijaga adalah salah satu
pertunjukan tradisional di beberapa daerah orang yang menggunakan wayang sebagai
di Indonesia, seperti Jawa dan Bali. Bahkan, media dakwahnya. Sang sunan mulai
UNESCO telah menetapkan wayang mengenalkan Islam melalui pertunjukan
sebagai pertunjukan boneka bayangan dari wayang yang kala itu sangat digemari
Indonesia, pada kategori Warisan Mahakarya masyarakat. Dia berkeliling menyebarkan
Dunia yang Tak Ternilai dalam Seni Bertutur agama Islam mulai dari Kerajaan Pajajaran
pada 7 November 2003 silam. Wayang hingga Majapahit.
berasal dari kata ‘Ma Hyang’ yang menuju Berbagai kisah yang didongengkan
kepada roh atau dewa. menggunakan wayang pun kian beragam.
Wayang kulit sendiri sudah tercatat sejak Untuk membawakan berbagai cerita,
tahun 1500 SM. Sementara, wayang kulit wayang akan dimainkan oleh orang
tertua yang pernah ditemukan diperkirakan yang disebut dalang. Tak sembarangan,
berasal dari abad kedua Masehi. Pada awal dalang yang ditunjuk umumnya memiliki
kemunculannya, wayang kulit digunakan kemampuan khusus dalam membawakan
sebagai media untuk memanggil arwah cerita. Makna kata dalang sendiri
leluhur dalam tradisi dan ritual adat Jawa melambangkan intuisi, imajinasi, rasa, nafsu,
kuno. Ketika itu, wayang berhubungan dengan hingga manusia yang menggerakkan raga.
kepercayaan masyarakat masa lampau yang Tidak hanya tentang pemahaman
masih melakukan ritual penyembahan kepada agama yang disampaikan, wayang sendiri
arwah leluhur. Pemujaan ini dilakukan melalui juga memiliki filosofi mendalam. Wayang
pertunjukan wayang dan upacara adat. melambangkan berbagai makhluk ciptaan
Seiring berjalannya waktu, masuklah Tuhan, seperti manusia, binatang, dan
pengaruh Hindu ke pulau Jawa. Pada tumbuhan. Memiliki dua sisi berbeda,
era tersebut, wayang kulit mulai menjadi wayang menjadi lambang sifat yang
media penyebaran agama yang cukup dimiliki manusia. Sisi kanan dan kiri seperti
efektif. Setelahnya, tokoh-tokoh dalam kisah sifat baik dan buruk. Ada pula Kayon atau
Mahabarata dan Ramayana diadaptasi lebih dikenal dengan ‘gunungan’ yang
ke dalam penceritaan wayang. Terjadilah melambangkan bumi dan seisinya. Dengan
akulturasi budaya antara wayang dan visual yang begitu kompleks, namun
pemeluk agama Hindu dengan perantara tampak sangat detail. ■
| 83